KLIKPAPUA.COM, JAYAPURA – Badan Pusat Statistik (BPS) kesulitan mengumpulkan data transportasi udara di Bandar Udara (Bandara) Sentani Jayapura. Alhasil, BPS tidak dapat merilis aktivitas jumlah penumpang maupun bongkar muat barang di bandara tersebut.
Kepala BPS Papua, Kepala BPS Papua, Drs. Simon Sapary,M.Sc yang dikonfirmasi melalui Kepala Seksi Statistik Niaga dan Jasa BPS Papua Kartika Apriyanthi mengakui mereka kesulitan mengakses dan mengumpulkan data di sana disebabkan otoritas pengawas maupun pengelola Bandara Sentani tidak bisa memenuhi data yang dibutuhkan BPS.
“Kami sudah berusaha mendapatkan datanya tepat waktu. Setidaknya time line-nya bisa dua bulan sekali kita rilis namun dari sana (pengelola Bandara Sentani) tidak bisa mengakomodir,” kata Kartika.
Menurutnya, otoritas Bandara Sentani beralasan bahwa pelaporan cargo barang maupun penumpang selalu terlambat bahkan tidak ada. “Alasannya dari bagian pelaporan cargo telat menyampaikan data. Ada data yang disampaikan pihak bandara tapi terlalu rendah,”akunya.
Untuk memudahkan terkait pelaporan data cargo dan penumpang, kata Kartika, BPS Papua akan menjalin kerjasama dengan perusahaan penerbangan atau meskapai agar rutin dalam pelaporan data. Dengan kerjasama antara BPS, pengelola Bandara Sentani dan perusahaan penerbangan diharapkan kedepan datanya dapat disajikan ke publik.
Sejak awal tahun 2019, Bandara Sentani resmi dikelola PT Angkasapura I. Bandara ini merupakan Bandara Kelas I Khusus terletak di kota Sentani, Kabupaten Jayapura. Berjarak kurang lebih 40 km dari pusat Kota Jayapura. Merupakan bandara terbesar di Papua dan bandara penghubung utama menuju wilayah pedalaman Papua dan kabupaten di Papua.
Editor: LEPIANUS K/RIQUEN ES