RUMBERPON,KLIKPAPUA.com — Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Papua Barat menggelar kegiatan bertajuk “Merajut Kerukunan dan Cinta Lingkungan untuk Papua Barat yang Sehat dan Mandiri” di Kampung Yembekiri, Distrik Rumberpon, Kabupaten Teluk Wondama, Jumat (30/5/2025).
Kegiatan ini berlangsung di Gedung Serbaguna (Gereja Lama) GKI Klasis Rumberpon, Jemaat Ora Et Labora dan dibuka secara resmi oleh Kepala Kanwil Kemenag Papua Barat, Luksen Jems Mayor.
Ketua Panitia, Abraham Yumte, dalam laporannya menyampaikan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk merajut hubungan antar dan intern umat beragama, khususnya di wilayah Papua Barat, Distrik Rumberpon. Lanjutnya melalui kegiatan ini kiranya dapat menekankan pentingnya menjaga alam Papua Barat yang unik dan kaya akan sumber daya, melalui aksi cinta lingkungan sebagai bentuk tanggung jawab bersama.
Ketua Klasis Rumberpon, Pdt. Marthen Luther Miokbun, S.Th, mewakili para tokoh agama dan masyarakat, menyampaikan ucapan selamat datang dan terima kasih kepada Kakanwil Kemenag Papua Barat beserta rombongan atas kunjungannya. Ia menilai kehadiran Kanwil Kemenag Papua Barat di wilayah pelosok seperti Rumberpon merupakan bentuk perhatian yang luar biasa bagi masyarakat lokal.
Sementara itu Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua Barat Luksen Jems Mayor dalam sambutannya mengungkapkan rasa terima kasih atas sambutan hangat warga Kampung Yembekiri. Ia menyebut pertemuan ini sebagai kesempatan emas untuk saling mengenal dan mempererat tali persaudaraan lintas iman di tanah Papua.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi Papua Barat, Ny. Emelia Mayor, yang memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif membangun kerukunan dan kepedulian lingkungan.
Usai seremoni pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi panel yang mengangkat tema “Kerukunan Umat Beragama dan Ekoteologi”, dengan narasumber utama Kakanwil Kemenag Papua Barat sendiri. Diskusi ini menjadi ruang refleksi bersama untuk membumikan nilai-nilai keberagamaan yang harmoni dan ramah lingkungan termasuk mengagungkan program ekoteologi.
Diharapkan kegiatan ini tidak hanya menjadi ruang dialog antarumat beragama, tetapi juga menjadi tonggak penguatan kesadaran ekologis sebagai bagian integral dari kehidupan beragama di Papua Barat.(rls)