Warga Morkona Barat Serahkan Senjata Rakitan ke Polres Teluk Bintuni

0

BINTUNI,KLIKPAPUA.com–Warga Distrik Moskona Barat, Jumat (237/2022) menyerahkan sepucuk senjata api rakitan berikut amunisi kaliber 5,56 mm sebanyak 25 butir kepada pihak polres Teluk Bintuni.

Senjata api ini diserahkan langsung Perwakilan Pemuda Moskona Barat Cornelis Aisnak kepada Kapolres AKBP Junov Siregar yang didampingi Kabagops Kompol Valio Agape dan Kasat Reskrim Iptu Tomi Samuel Marbun di ruang rapat Mapolres Kampung Iguriji Distrik Bintuni Timur.

Senjata api rakitan menyerupai revolver revolver dan peluru kaliber 5,56 mm biasanya digunakan sebagai amunisi senjata laras panjang.

Perwakilan Pemuda Cornelis Aisnak sebelum menyerahkan senjata ini menyampaikan sejumlah aspirasi kepada Kapolres Teluk Bintuni terkait pembangunan di wilayah Moskona Barat yang selama ini kurang diperhatikan.

Sementara itu, Ketua LMA Distrik Moskona Melianus Orocomna kepada wartawan menuturkan, Distrik Moskona Barat yang berdekatan dengan Maybrat dinilai belum tersentuh pembangunan.
Pembangunan yang dimaksud warga Moskona Barat adalah terkait akses jalan dan jembatan yang masih rusak yang dinilai mempersulit jangakauan pelayanan serta ketersediaan rumah kayak huni.

“Pembangunan apa saja, karena saya yang di LMA saja tidak punya rumah, tidak punya tempat tinggal, selain itu pembangunan jalan dan jembatan, dari Bintuni sampai Moskona rusak berat”, ujarnya.

Kapoles Teluk Bintuni AKBP Junov Siregar usai menerima senjata api tersebut mengatakan, pihaknya mengapresiasi tindakan warga Moskona Barat yang mau dengan sukerela menyerahkan senjata api tersebut. Bahkan Junov juga mengatakan tidak akan memproses secara hukum.

“Kenapa ini tidak kita investigasi, karena sudah mengindahkan imbauan kami menyerahkan secara sukerela,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut Junov juga mengimbau kepada warga masyarakat siapa saja yang memiliki senjata api agar menyerahkan secara sukarela daripada ditangkap dan diamankan pihak polisi.

“Saya imbau lagi, serahkan sudah senjata api, kalau itu dikatakan mas kawin tra betul itu, bukan adat Papua”, pungkasnya.(dr)


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.