BINTUNI,KLIKPAPUA.COM–Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni menyerahkan bantuan modal usaha secara maraton kepada masyarakat pemilik Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang ada di wilayah perkotaan maupun pedalaman.
Lebih dari 1000 lebih pemohon akan menerima bantuan modal usaha tahun anggaran 2019 yang disalurkan melalui dua bank yakni Bank BRI dan Bank Mandiri.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Perindagkop) Yulius Bandi, Jumat (6/3/2020) kembali menyerahkan bantuan modal usaha di gedung serbaguna, setelah sebelumnya juga dilakukan penyerahan di gedung Gereja Lama Santo Yohanes Kilometer 2 oleh wakil bupati.
Yulius mengatakan penyerahan bantuan modal usaha yang diserahkan ini adalah bantuan tahun anggaran 2019 yang baru bisa diserahkan tahun ini.
Dikatakan pemerintah telah menyerahkan secara simbolis, di antaranya penyerahan di Distrik Babo pada bulan Februari lalu langsung oleh bupati, selanjutnya penyerahan oleh Wakil Bupati di Kilometer 2. Penyerahan di GSG dan terakhir di Distrik Manimeri. “Untuk distrik pedalaman ada, tapi hanya 1-6 orang nanti kita akan copi mereka punya nama- nama, lalu nanti kepala distrik beritahu mereka untuk turun ke kota, nanti perindakop berikan mereka rekomendasi untuk langsung ambil di bank,” ujar Yulius Bandi.
Dikatakan, total anggaran yang diserahkan pemda untuk bantuan modal usaha setiap tahunnya adalah sebesar Rp 5 Miliar. Sementara itu untuk tahun 2020 masih baru akan dicairkan pada bulan April mendatang. “Kita kejar penyerahan tahun 2019, supaya nanti saat April kita bisa serahkan untuk yang tahun 2020,” katanya lagi.
Diakui Yulius Bandi, jumlah penerima bantuan setiap tahunnya mengalami peningkatan, oleh karena itu dengan tingginya permohonan ini maka pemerintah akhirnya menyamaratakan jumlah bantuan yang akan dibagikan yakni sebesar Rp 5 juta. “Memang cukup banyak sekali setiap hari saja ditahun 2020 yang saya buat disposisi setiap harinya bisa 15 sampai 20 permohonan, mulai dari Januari hingga Maret ini sudah ada 100 lebih pemohon” jelas Bandi lagi.
Sementara itu,berdasarkan data Dinas Perindakop sejak bantuan ini digulirkan dari tahun 2017 terus mengalami peningkatan jumlah pemohon, ditahun 2017 ada 684 proposal yang dijawab dengan jumlah dana bervariasi mulai dari Rp 5 juta bagi penjual Pinang atau Siri, Rp 10 juta untuk usaha Kios, Rp 15 juta untuk usaha bengkel hingga Rp 20 juta untuk usaha Koperasi.
Tahun 2018 permohonan yang dijawab sebanyak 1.118 proposal dengan jumlah dana bervariasi yakni usaha Koperasi sebesar Rp 10 juta dan usaha kios, pinang, bengkel dan lainnya sebesar Rp 5 juta.
Sementara di tahun 2019 jumlah penerima bantuan semakin meningkat menjadi 1.198 orang dengan jumlah dana disamaratakan yakni sebesar Rp 5 juta untuk semua usaha.
Yulius Bandi berharap, dengan bantuan modal usaha yang diberikan ini, masyarakat dapat mempergunakan dengan baik untuk mengembangkan usaha mereka masing-masing. Sementara bagi yang sudah mengajukan permohonan namun belum menerima diharapkan untuk bersabar.(at/bm)