BINTUNI,KLIKPAPUA.COM– Bupati Teluk Bintuni, Petrus Kasihiw menegaskan bahwa Kampung Masina, bukan sebagai tempat karantina orang yang positif Virus Corona atau Covid -19.
“Kampung Masina yang saat ini disediakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Teluk Bintuni bukan untuk karantina atau merawat pasien yang sudah positif covid-19. Pasien yang positif kita rawat di RSUD,” kata Bupati Petrus Kasihiw di Bintuni, Sabtu (11/4/2020).
Bupati mengatakan lokasi di Kampung Masina disiapkan untuk karantina orang yang baru ada tanda -tanda atau gejala Covid-19, yang bandel tidak disiplin menjalankan isolasi mandiri di rumah. “Di sana kan alamnya luas, jadi mereka bisa keluar menghirup udara segar sehingga bisa membantu penyembuhan mereka,” tegas Bupati.
Menurutnya apa yang dilakukan oleh satgas ini merupakan suatu penanganan terhadap terhadap orang yang gejala Covid-19. Apabila lokasi tersebut masih juga ditolak warga, pemda siap mencari tempat lain. “6 orang ini kalau di karantina mandiri di rumah akan berisiko menularkan ke keluarga dan lain-lain, makanya satgas sudah menyiapkan tempat karantina, tetapi ditolak warga,” ujarnya.
Kasihiw juga menegaskan bahwa 6 orang OTG (Orang Tanpa Gejala) ini masih dicurigai Covid-19. Karena Rapid Test (tes cepat) merupakan alat deteksi cepat dan bukan jadi jaminan bahwa, orang tersebut sudah positif.
“Pemeriksaan Rapid Test atau tes kilat Virus Corona, bukan hasil final suatu pemeriksaan. Hasil dari Rapid Test tak berarti yang bersangkutan dipastikan terpapar Corona. Rapid test adalah test screening. Bila hasilnya positif maka perlu di tes atau konfirmasi lagi dengan tes PCR (laboratorium) lagi,” pungkasnya. (at/bm)