BINTUNI,KLIKPAPUA.COM – Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni menggelar panen raya padi sawah di Kampung Banjar Ausoy SP 4, Distrik Manimeri. Dalam kegiatan tersebut, Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw menegaskan bahwa hasil panen raya padi tahun ini, seluruhnya akan diborong oleh pemerintah daerah melalui Tim Satgas Penanganan Dampak Covid-19. “Nanti padi ini di selep, baru pemda akan beli, melalui tim penanganan dampak Covid-19, untuk simpan di gudang kita,” kata Bupati.
Bupati mengatakan sejauh ini pemda telah memiliki stok beras mencapai sekitar 100 ton beras. Ini sebagai cadangan apabila di toko – toko habis. “Kita punya ada stok di gudang Dinas Sosial,” ungkapnya. Untuk itu, Bupati Kasihiw memerintahkan kepada pihak Dinas Pertanian untuk mendata seluruh hasil panen kali ini. Kemudian selanjutnya disampaikan ke tim satgas untuk proses pembelian. Stok beras ini menurut Kasihiw, akan dibagikan kembali kepada warga masyarakat terdampak pandemi Covid-19.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Syaiful Anwar Killian mengatakan panen raya padi kali ini terbilang menurun dibandingkan sebelumnya. Dari total 1000 hektare lebih lahan sawah, hanya 52 hektare yang bisa produksi dan panen. “Kita prediksi 1 hektare itu bisa hasilkan 3 ton beras, jika di kali 52 hektare ya sekitar 156 ton, pake kali ini,” katanya.
Menurunnya produksi padi, kata Syaiful Killian ada beberapa penyebab. Diantaranya tidak tersedianya air secara terus menerus, karena yang ada Irigasi baru di SP 1 dan SP 4, sedangkan lainnya masih mengharapkan air tadah hujan. Kemudian selain itu masalah bibit masih pakai faritas lama.
Untuk di SP 4, lahan sawah yang bisa panen kali ini hanya seluas 22 hektare saja. Sementara ratusan hektare lainnya di kampung tersebut jadi lahan tidur, karena jaringan petugas tidak sampai dan juga banyak ternak sapi di liar oleh warga setempat. (at/bm)