KLIKPAPUA, BINTUNI – Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw berharap anak -anak muslim Papua dapat menjadi mubaliq, ustad dan imam masjid.
“Saya paling gembira melihat kalau ada ustad -ustad Papua yang masih muda memberikan ceramah di depan jemaahnya, karena itu merupakan suatu kebanggan tersendiri,” kata saat memberikan sambutan dalam acara peletakkan batu pertama dimulainya pembangunan Masjid Alfatiha, Tahiti, Kota Bintuni, Jumat (12/4/2019).
Bupati mengatakan dimulainya pembangunan rumah ibadah tersebut merupakan berkat, rahmat dan ridho dari Tuhan Yang Maha Esa. Sehingga ,asjid terletak dipinggir Kali Bintuni ini bisa diperhatikan dan akan dibangun secara megah.
“Fisik masjid dan gereja merupakan simbol atau representative kehadiran Tuhan Yang Maha Kuasa di bumi ini. Karena itu, jangan hanya masjid sekedar simbol, tetapi masjid juga merupakan budaya, dimana masjid yang indah mengambarkan kebesaran budaya Islam. Begitupula dengan Gereja yang mengambarkan kultur umat Nasarani, sehingga itulah bagian yang indah dari kebersamaan kita sebagai umat dan agama semawi yang berasal dari satu nenek moyang yaitu, Nabi Ibrahim, sehingga mari jaga kerukunan kita dari waktu ke waktu,” kata Bupati Kasihiw.
Sebagai kepala daerah Bupati mengatakan juga ikut membantu pembangununan tempat -tempat ibadah, seperti jaman dahulu, dimana, khalifa dan kaisar ikut membangun masjid dan gereja pada jamanya.
“Memang sarana ibadah tidak bisa di proyekan, makanya kita berikan lewat bantuan hibah dan keagamaan. Kita inginkan sarana ibadah di Teluk Bintuni yang megah -megah, sehingga menggambarkan bahwa, Bintuni bukan saja jadi pusat ibu kota kabupaten tetapi juga jadi kota yang relegius,” harapnya. (at)