BINTUNI,KLIKPAPUA.com- Sejak 25 Mei hingga 5 Juni 2022 Dinas Kesehatan Kabupaten Teluk Bintuni melaksanakan program Imunisasi Measles (campak) dan Rubella (campak Jerman) bagi anak usia 9 bulan hingga 12 tahun.
Kegiatan yang diprogramkan pemerintah pusat di seluruh Indonesia ini digalakan untuk menuju eliminasi campak di tahun 2023.
Kepala Seksi Surveilance dan Imunisasi pada Dinas Kesehatan Teluk Bintuni Berliana Dologpasaribu, Selasa (31/5/2022) mengatakan, 5 tahun terakhir imunisasi di Teluk Bintuni dan umumnya di Indonesia mengalami pencapaian yang rendah karena adanya pandemi Covid-19 sehingga pencapaian imunisasi campak Rubela rendah, dengan demikian pemerintah pusat membuat membuat program khusus untuk menuju eliminasi campak melalui campak Rubella.
“Sebenarnya 1 bulan ini khusus untuk campak dak Rubela tetapi karena 2 tahun pandemi imunisasi dasar banyak yang bolong-bolong sehingga dilakukanlah kegiatan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN),” ujar Berliana.
Dijelaskan, pelaksanaan BIAN ini nantinya akan menyasar sebanyak 16.900 anak kelompok usia 9 bulan sampai 12 tahun. Dimana kelompok pertama umur 9 bulan sampai 5 tahun tetap diberikan imunisasi campak Rubela namun akan diberikan pula imunisasi rutinnya seperti polio, hepaitis, TT dan lainnya jika belum diberikan.
Kelompok ke 2 anak usia 6 sampai 12 tahun hanya diberikan imunisasi campak dan rubella saja dengan mencampur 0.5 ml dosis vaksin.
Dikatakan sejauh ini Sudah dilakukan di 27 distrik pada 24 puskesmas dan hingga hari ini sudah mencapai 29 persen.
Ditanya mengenai ketersediaan vaksin dan logistik Berliana mengatakan sejauh ini masih tercukupi hingga pencapaian vaksin 97 persen. Namun pasalnya terdapat kendala di lapangan bai tenaga medis karena vaksinasi ini bersamaan dengan vaksin Covid 19, sehingga banyak masyarakat yang ketakutan jikalau ini adalah vaksin Covid yang direkayasa.
Untuk meyakinkan masyarakat pihaknya terus melakukan sosialisasi apa yang menjadi tujuan pemerintah pusat, dengan menunjukan bentuk vaksin membawa edaran kementerian kesehatan, gubernur papua Barat dan Bupati Teluk Bintuni.
“Harapan Kami masyarakat tetap bersinergi dengan pemda, dalam hal ini mendukung program pemerintah terkait dengan kesehatan sehingga anak-anak kita mendapatkan pelayanan dan perlindungan kesehatan yang maksimal sehingga target MR ini bisa tereliminasi di 2023,” pungkasnya. (dr)