BINTUNI,KLIKPAPUA.COM – Sampai dengan Agustus 2019, sudah ada sekitar 2000 lebih proposal Bantuan Modal Usaha dari masyarakat yang diajukan ke Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM, Teluk Bintuni, Habibi Pellu mengatakan dari jumlah proposal bantuan usaha yang sudah ada, sebagian besar bukan orang asli Papua. Untuk itu ia berencana akan memilah dan memprioritaskan orang asli Papua. “Kita akan data lagi, bukan berarti yang non Papua tidak dikasih tapi kita prioritaskan saudara – saudara kita asli Papua,” katanya kepada klikpapua.com di Bintuni, baru-baru ini.
Habibi Pellu mengatakan meskipun jumlah yang mengajukan di tahun ini begitu banyak. Namun pemda tetap masih terima pengajuan proposal bantuan modal usaha. “Kita tetap terima, tapi yang tahun 2018 yang kita layani di 2019, kalau yang mengajukan di tahun 2019 kita layani di tahun 2020,” ujarnya.
Diperkirakan tahun ini jumlah yang akan menerima bantuan modal usaha sebanyak 1000 orang. Karena diselesaikan dengan kemampuan anggaran yang tersedia. “Nanti datanya kita sampaikan ke pak bupati, kalau beliau setuju, kita umumkan lewat distrik – distrik, soal pembagian nanti tinggal kemampuan pak bupati, apakah seperti tahun lalu beliau antar langsung ke distrik atau mereka (masyarakat) ambil ke bank, kita sesuaikan dengan jadwal kegiatan pak bupati,” katanya lagi.
Dia mengungkapkan dari mulai berjalannya program batuan modal usaha ini, masyarakat yang mengajukan proposal untuk dari wilayah kota, non Papua lebih banyak. Namun untuk dari wilayah luar Kota Bintuni, sebagian besar OAP. “Kita akan lebih teliti, karena yang datang, secara kasat mata, belum terlalu membutuhkan, mereka lebih mampu, kita akan lebih selektif agar tepat sasaran, dan betul – betul bisa dinikmati oleh masyarakat asli Papua,” ujarnya. (at)