MANSEL,KLIKPAPUA.COM– Kabupaten Manokwari Selatan dikenal sebagai daerah yang cukup kondusif dan memiliki toleransi umat beragama mulai yang tinggi. Hanya saja beberapa hari lalu sempat dodai dengan aksi-aksi premanisme di jalan, seperti aksi begal serta aksi jail oknum terhadap pengendara motor.
Setelah sebelumnya Polsek Manokwari Selatan berhasil meringkus dua pelaku begal di Distrik Ransiki, kejadian lain pun dialami oleh beberapa warga di Distrik Oransbari. Mereka mendapatkan perlakuan yang tidak pantas dari pengendara lain saat melintas di jalan yang sepi.
Menyikapi hal tersebut, Ketua MUI Manokwari Selatan H.Sidik Yakup, Minggu (9/8/2020) meminta agar persoalan ini disikapi serius oleh semua pihak, agar aksi-aksi tersebut tidak semakin berkembang. Menurutnya aksi-aksi tersebut bisa memicu situasi yang tidak diinginkan.
“Ini sangat berbahaya, bisa mengakibatkan kecelakaan, dan bisa memicu aksi yang tidak normal dari keluarga korban, siapapun tidak akan terima apabilah anak atau saudara perempuannya diperlakukan secara tidak wajar,” katanya.
Oleh sebab itu, pihak pemerintah dan pihak keamanan harus kembali menggalang dukungan semua pihak pihak, agar potensi-potensi seperti itu bisa ditekan semaksimal mungkin. Pada umumnya menurut Sidik bahwa hal tersebut masih masuk dalam kategori kenakalan remaja, tapi demikian tidak bisa dianggap remeh karena bisa memicu hal yang lebih besar.
“Paling tidak, kita di daerah ini menjaga anak cucu dan saudara masing-masing, agar tidak terlibat dengan aksi-aksi yang tidak positif, menjaga anak-anak kita agar terhindar dari potensi masalah, Insya Allah kita bisa mempertahankan situasi yang kondusif ini, kalau misalnya pelaku dari luar Mansel, kita percayakan kepada pihak keamanan,” tambahnya.(red)
Editor: BUSTAM