Buka Sosialisasi Kewirausahaan, Wabup Rengkung Harap Pengusaha di Mansel Pengetahuan Manajemen Usaha Bisa Meningkat

0
Dinas Koperasi Kadis Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Papua Barat menggelar Sosialisasi Kewirausahaan Tahap I di Kabupaten Manokwari Selatan di GSG Yusuf Kawei, Gereja Petrus Abreso, Kamis (1/12/2022) yang dibuka oleh Wakil Bupati Mansel, Wempi Welly Rengkung. (Foto: Andi/klikpapua)
RANSIKI,KLIKPAPUA.com— Dinas Koperasi  Kadis Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Papua Barat menggelar Sosialisasi Kewirausahaan Tahap I di Kabupaten Manokwari Selatan di GSG Yusuf Kawei, Gereja Petrus Abreso, Kamis (1/12/2022).
Hadir dalam  kegiatan itu Wakil Bupati Mansel Wempi Rengkung, Kadis Koperasi dan UMKM Provinsi Papua Barat diwakili Kepala Bidang Kelembagaan dan Pemberdayaan Oktovianus Hosyo, Sekretaris Gaudia Gaudensia, narasumber Wilson Palilingan Dosen Sosek Universitas Papua.
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Wabup Wempi Rengkung. Saat membuka kegitan Wempi Rengkung menyampaikan terima kasih kepada Pemprov Papua Barat melalui Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Papua Barat yang telah datang di Kabupaten Manokwari Selatan guna melaksanakan kegiatan sosialisasi kewirausahaan tahun 2022.
Pemberdayaan usaha kecil dan menengah merupakan bagian integral dalam pembangunan ekonomi nasional yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur dalam hal ini usaha kecil menengah berkaitan langsung dengan kehidupan dan peningkatan kesejahteraan hidup bagi masyarakat.
Untuk itu, diharapkan adanya keterlibatan dari semua unsur pelaku usaha, terutama dari kalangan generasi muda, mahasiswa dan masyarakat untuk memberi apresiasi positif guna mendorong pertumbuhan dan pengembangan usaha-usaha mikro, kecil, usaha-usaha kreatif kearah pertumbuhan dan pengembangan wirausaha muda potensial.
Selain itu, potensi dan peran strategi dari usaha-usaha mikro kecil dan menengah telah terbukti menjadi penopang kekuatan bagi pertumbuhan perekonomian nasional.
Pelaksanaan sosialisasi kewirausahaan ini bertujuan untuk menciptakan karakter-karakter wirausaha yang tangguh dan handal, memiliki daya kreativitas dan inovasi yang tinggi sehingga mampu bersaing ditengah globalisasi perekonomian indonesia. Khususnya dapat memulihkan perekonomian di Kabupaten Manokwari Selatan.
Dengan itu, melalui Sosialisasi Kewirausahaan tahap I ini diharapkan dapat memberikan pemahaman dalam meningkatkan semangat dan mental wirausaha dalam membangun usaha di kalangan pemuda maupun masyarakat pada umumnya, dengan enterpreneurship dan juga melalui kegiatan ini pengusaha-pengusaha khususnya di Manokwari Selatan dapat meningkatkan pengetahuan manajemen usaha sehingga dapat mengelola usaha dengan baik, agar usaha dapat maju dan memberikan dampak positif bagi pembangunan Kabupaten Manokwari Selatan yang kita cintai.
Sementara itu, Seksi Perlindungan UMKM Provinsi Papua Barat, Yogi Hartogi mengutarakan, tujuan pelaksanaan Sosialisasi Kewirausahaan tahap I di Mansel adalah untuk meningkatkan kapasitas pedagang (UKM) dalam mengelola usahanya, sehingga dapat meningkatkan kinerja dan hasil usaha dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Terpisah, Perwakilan Cabang BRI mansel Mantri Riawati Shabhara dalam kegiatan yang sama, usai memberikan sosialisasi mengutarakan, topik dari pada sosialisasi yang diberikan berkaitan dengan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Disampaikan bahwa KUR merupakan pembiayaan modal usaha kepada usaha kecil  dimana plafonya bisa dari 100 sampai 500 juta dengan persyratan sangat mudah dan bunga paling rendah. “Jadi bunganya 6 persen per- tahun kalau untuk perbulannya 0.5 persen  “Persyaratannya cukup KTP, kartu keluarga, surat keterangan usaha, foto dan tidak ada anggunan untuk usaha skala kecil, kecuali usaha di atas 10 juta, kalau skala kecil tidak menggunakan anggunan dan nantinya kami juga akan melakukan survei di lapangan” ujarnya .
Untuk usaha bisa di layani, ada sektor perdagangan, perindustrian, pertanian, perikanan dan jasa dengan plafon satu sampai 100 juta untuk unit. “Kalau di atas 100 juta itu ke KCP atau ke cabang bisa 100 sampai 500 juta,” katanya.
“Sedangkan untuk usaha pertanian ada metode pembayarannya, karena mereka merupakan usaha musiman metodenya ada sekali lunas, tiga bulan, enam bulan dan satu tahun. Biasanya mereka bayar pas musim panen tetapi kita sesuaikan dengan musim panennya,” tutupnya. (eap)


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.