RANSIKI,KLIKPAPUA.com– Bawaslu Kabupaten Manokwari Selatan menggelar media gathering dalam rangka memperkuat sinergitas media, pegiat pemilu dan pemda dalam pengawasan Non Tahapan tahun 2025,yang berlangsung di Ruko Glennmygel, Distrik Ransiki, Jumat (25/4/2025).
Hadir sebagai pemateri Ketua PWI Papua Barat Bustam bersama Kabid Kominfo Mansel Bastian W. Marini. Turut hadir Komisioner Bawaslu Mansel Saleh Safua, Komisioner KPU Mansel Divisi Hukum dan Pengawasan Emanuel Nuba dan Komisioner KPU Mansel Divisi Rendatin Uding, Ketua Pemuda Arfak Maikel Inden, Ketua STKIP Oransbari H. Sidik, Perwakilan Polres Mansel IPDA Othis dan sejumlah mahasiswa STIKIP Oransbari dan STIH Momiwaren.
Inggrid A. Sabubun, Ketua Bawaslu Mansel dalam sambutannya, menuturkan, melalui pelaksanaan media gathering non tahapan ini diharapkan kedepannya perlu ada sinergitas yang terbangun dari segi lembaga pengawas, pemda dan media, sebagai suatu wadah dalam memberikan pendidikan politik kepada masyarakat Mansel,mulai dari tahapan pemilu hingga pasca tahapan pemilu dan non tahapan.
Pada kesempatan tersebut pula, Komisioner Bawaslu Mansel Divisi hukum Saleh Safua Bidang Pengawasan menambahkan, bahwa setelah pilkada selesai pihaknya tidak tinggal diam, tetapi mencoba untuk memberikan edukasi pendidikan politik kepada masyarakat.
Disesi tersebut, Bustam Ketua PWI Papua Barat hadir memberikan materi tentang peran media.Disampaikan, Bustam bahwa setiap pelaksanaan tahapan pemilu dan pilkada maupun non tahapan harus diberitakan.
Dikatakan, pers merupakan pilar ke empat dari demokrasi, sehingga peran media dalam memberikan edukasi dan pendidikan politik sangat penting, sehingga perlu adanya sinergitas antara penyelenggara pemilu, pemda untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, sehingga terciptanya pemilu berkualitas dan bermartabat.
Melalui evaluasi tahapan pemilu/pilkada sebelumnya diharapkan dalam tahapan pemilu kedepannya sinergitas ini terus dibangun dengan baik, dan kedepannya harus terus dilakukan sosialisasi, sehingga masyarakat mendapat informasi dengan baik, akurat dan kredibel.
Sosialisasi kepada pemilih perlu dilakukan untuk peningkatan partisipasi pemilih, khusus untuk generasi muda, peningkatan partisipasi publik dalam mengawal suksesnya pemilu dan pilkada, kepatuhan terhadap aturan yang membuat pesta demokrasi berjalan dengan baik dan bermartabat.
Untuk itu, sosialisasi perlu dilakukan secara masif, sehingga masyarakat mendapat informasi dengan baik dan akurat. Adapun, goalnya diharapkan yakni terciptanya jejak pilkada yang dikenang sebagai pesta demokrasi yang indah, demokrasi yang terbangun sesuai dengan koridornya, sehingga tercipta demokrasi yang sehat.(aco)