MANOKWARI,KLIKPAPUA.com–Hilangnya Dirman (32 tahun), seorang supir mobil hilux yang terseret arus sungai Didohu di Kabupaten Pegunungan Arfak, bukan rombongan Gubernur Papua Barat dan Bupati Pegunungan Arfak. Demikian ditegaskan Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Papua Barat, Yohanes Nauw Selasa (15/3/2021) di ruang kerjanya.
Menurut Yohanes, kronologis yang saat itu terjadi di lapangan adalah ketika Gubernur Papua Barat melakukan kunjungan kerja menuju Distrik Testega, ada beberapa masyarakat yang menghadang atau memalang Gubernur beserta rombongan, tepatnya di Tanah Botak atau Gunung Miseda Goji. “Gubernur beserta rombongan saat itu juga hentikan perjalanan serta menemui masyarakat untuk mendengar aspirasi mereka, sekaligus gubernur memberikan arahan kepada masyarakat yang melakukan pemalangan,” ungkap Yohanes.
Lebih lanjut Yohanes menjelaskan, setelah Gubernur memberikan arahan, palang pun dilepas dan mereka pun kembali ke kampung.
Namun sebelum tiba di kampung, peristiwa naas terjadi dan menghanyutkan salah seorang dari masyarakat yang melakukan pemalangan. “Mereka bukan rombongan gubernur, mereka adalah rombongan yang melakukan pemalangan. Jadi tidak benar pemberitaan terkait rombongan gubernur yang hanyut terbawa arus sungai,” tegas Yohanes. Yohanes meminta pemberitaan tersebut dapat segera diklarifikasi, karena menyangkut nama baik Gubernur Papua Barat.(rls/kp1)