MANOKWARI,KLIKPAPUA.com-Pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) di Provinsi Papua Barat tidak lagi mendapatkan dana stimulan ditahun 2022 ini disebabkan keterbatasan anggaran.
“Padahal tahun 2022 ini kita sangat membutuhkan, karena tahun ini merupakan awal daripada kegiatan dalam rangka menunjang ekonomi daerah secara global untuk pemulihan ekonomi nasional sebagai akibat dampak dari pandemi Covid-19,” ujar Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Papua Barat Stepanus Selang saat ditemui, Rabu (20/7/2022).
Dikatakan, meski dana stimulan ditahun ini tidak ada, namun program-program reguler tetap berjalan, seperti bantuan pembagian sarana kepada pelaku-pelaku usaha mikro kecil dan menengah, terutama dalam rangka mendukung kegiatan ekonomi yang sudah mulai terlihat.
“Diharapkan memang di tahun 2022 hingga 2023 masih dalam tahap pemulihan ekonomi daerah, karena memang banyak UMKM yang terdampak, sehingga diharapkan alokasi pemulihan ekonomi daerah kalau bisa kita tingkatkan,” harapnya.
Dijelaskan,meski tahun 2022 ini tidak ada dana stimulan, tetapi ada bantuan sarana usaha yang disiapkan untuk para pelaku usaha, terutama usaha-usaha mikro kecil.
“Dimana akan kita bagikan sebanyak 1.620 tenda yang nanti akan tersebar di Kabupaten Kaimana 300, Fakfak 300, Raja Ampat 300, Manokwari 280 kemudian Sorong Selatan 100, Kabupaten Sorong 185 dan Kota Sorong 145, selain tenda nanti ada yang dilengkapi dengan kursi,” ungkapnya.
Lebih lanjut disampaikan Stepanus Selang, menjelang Hari UKM yang jatuh pada 12 Agustus nanti, pihaknya akan berkoordinasi dengan panitia HUT RI agar nantinya akan dilaksanakan pesta kuliner UMKM yang akan melibatkan kurang lebih 100 peserta.
“Akan dipilih 25 dari UMKM Nusantara dan 75 UMKM dari OAP, yang nanti mereka akan menjajahkan atau menjualkan hasil produksi mereka khususnya di sektor makanan minuman khas Nusantara,” pungkasnya.(aa)