MANOKWARI,KLIKPAPUA.com—Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Tataru), Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Barat menyediakan Uang Layak Edar (ULE) sebanyak Rp1,47 Triliun.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Barat, James Wilson L.Tobing menyatakan, jumlah ini mengalami peningkatan 8,5% bila dibandingkan dengan realisasi kebutuhan uang pada momen Nataru pada Tahun 2020 yang mencapai Rp 1,36 Triliun.
Dikatakan James Wilson, peningkatan ini dikarenakan adanya peningkatan aktivitas masyarakat, seraya penurunan kasus aktif COVID-19 di wilayah Papua Barat. “Bank Indonesia Provinsi Papua Barat menyiapkan ULE berdasarkan data proyeksi perbankan sebesar Rp 1,36 Triliun yang meningkat sebesar 18,37% dari tahun 2020 yang sebesar Rp 1,15 Triliun,” tuturnya dalam rilis yang diterima klikpapua, Selasa malam (7/12/2021).
Kebutuhan uang layak edar menurutnya, telah disiapkan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Barat. Utamanya berasal dari persiapan perbankan dalam rangka penyerapan anggaran akhir tahun, realisasi anggaran Dana Desa, proyek Pemerintah Daerah serta kebutuhan masyarakat yang akan disediakan dalam mesin-mesin ATM yang tersebar di seluruh wilayah Papua Barat.
Menyikapi kebutuhan ULE yang tinggi, lanjut James Wilson, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Barat memiliki beberapa strategi untuk tetap untuk memastikan jumlah ULE di masyarakat tetap terjaga, di antaranya, melakukan kegiatan kas keliling di Kabupaten Manokwari dan juga melaksanakan distribusi ULE kepada Kas Titipan di Kabupaten Teluk Bintuni dan Kabupaten Sorong Selatan, serta memastikan perbankan untuk melayani masyarakat dalam penukaran uang tunai.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Papua Barat juga terus melaksanakan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai gerakan Cinta Bangga dan Paham (CBP) Rupiah. “Melalui gerakan Cinta Bangga dan Paham Rupiah, masyarakat diharapkan untuk menanamkan rasa Cinta dan Bangga terhadap Rupiah sebagai simbol kedaulatan NKRI serta Paham cara berbelanja dengan Rupiah dengan bijak,” ujarnya.
Di samping penggunaan uang tunai sebagai instrumen pembayaran, BI juga menyediakan instrumen pembayaran digital sebagai salah satu opsi instrumen pembayaran seperti Kartu Debit, Kartu Kredit, hingga QRIS. (rls/bm)