MANOKWARI,KLIKPAPUA.com- Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispenbud) Manokwari Martinus Dowansiba mengungkap penyebab permasalahan setiap kali penerimaan siswa baru tingkat SMP di daerah ini.
“Manokwari sebagai ibu kota Provinsi Papua Barat, ini tentunya jumlah penduduk yang datang dari luar banyak yang masuk, dengan demikian jumlah penduduk bertambah, sementara Sarpras (Sarana dan Prasarana) terbatas, jika dipaksakan akan menyebabkan Dapodik (Data pokok pendidikan) merah,” terang Martinus, Selasa (12/7/2022).
Dijelaskan, setiap sekolah dibatasi jumlah siswa, maksimal setiap kelas berjumlah 32 orang. “Karena setiap rombel (Rombongan Belajar) maksimal 32 siswa saja, kalau dipaksakan maka Dapodik sekolah merah, kalau suda merah akan mengakibatkan bantuan-bantuan dari pusat tidak bisa masuk ke sekolah,” ungkapnya.
Diakui, jumlah ruang kelas di pusat kota Manokwari ini masih terbatas,sementara peserta didik baru membludak, ini akibat jumlah penduduk yang selalu meningkat setiap tahunnya.
Bahkan, pembukaan sekolah baru yakni SMP 27 Marina, belum mampu menjawab kebutuhan pendidikan di daerah ini. Padahal, pembukaan SMP 27 Marina itu diharapkan mampu menjawab kebutuhan pendidikan tingkat SMP, terutama bagi masyarakat yang berada di zonasi Amban dan sekitarnya.
Diapebbud Manokwari mengaku telah menempatkan Guru unggul di SMP 27 Marina.“Untuk guru di SMP 27 Marina kita sudah pilih guru terbaik dari setiap SMP yang ada, guru-guru yang bagus ini kita tempatkan di SMP 27 Marina, Tentu kita akan benahi semua, agar tahun berikut agar tidak terulang,” tutupnya. (dra)