Pengangguran di Papua Barat Capai 13,7 Ribu Orang, Lulusan SMA Mendominasi

0
Merry, Kepala BPS Papua Barat Merilis Kondisi Ketenagakerjaan, Per Februari 2024. (Foto: Elyas/klikpapua)

MANOKWARI,KLIKPAPUA.com- Badan Pusat Statistik (BPS) Papua Barat mencatat angka pengangguran di wilayah ini mencapai 13.702 orang per Februari 2024. Angka ini menunjukkan bahwa 4,31 persen dari total angkatan kerja di Papua Barat masih menganggur.

Merry, Kepala BPS Papua Barat mengatakan, berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) Februari 2024, struktur ketenagakerjaan di Papua Barat menunjukkan bahwa dari 423.656 penduduk usia kerja, sebanyak 318.169 orang merupakan angkatan kerja dan 105.487 orang bukan angkatan kerja.

“Tidak semua angkatan kerja terserap dalam pasar kerja, dimana sebanyak 304.467 orang bekerja, sementara sebanyak 13.702 orang merupakan pengangguran,” kata Merry saat merilis kondisi ketenagakerjaan Papua Barat dan Papua Barat Daya pada, Senin (6/5/2024) di aula BPS Papua Barat.

Sementara di Papua Barat Daya, kata Merry, penduduk usia kerja pada Februari 2024 sebanyak 465.828 orang, dari penduduk usia kerja tersebut terdiri dari angkatan kerja sebanyak 314.205 orang dan bukan bukan angkatan kerja sebanyak 151.623 orang.

”Sama halnya dengan Papua Barat, tidak semua angkatan kerja terserap dalam pasar kerja, yang ditandai dengan masih adanya penduduk menganggur sebanyak 18.929 orang,” ungkapnya.

Tingkat Partisipasi angkatan kerja (TPAK) di Papua Barat pada Februari 2024 sebesar 75,1 persen. Jika dilihat dari jenis kelamin, TPAK laki-laki lebih besar dari pada perempuan. 

Dimana, TPAK laki-laki sebesar 83,25 persen dan perempuan 65,86 persen. Begitu juga dengan TPAK Papua Barat Daya tercatat sebesar 67,45 persen dengan TPAK laki-laki sebesar 80,85 persen dan perempuan 52,62 persen.

Merry menyebut, Tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Papua Barat sebanyak 13.702 orang pengangguran atau 4,31 persen angkatan kerja merupakan pengangguran.

Sedangkan di Papua Barat Daya, terdapat sebanyak 18.929 orang pengangguran atau setara dengan 6,02 persen.

“Jika dilihat menurut jenis kelamin, TPT laki-laki lebih rendah dari pada TPT perempuan,” bebernya.

Masih kata Merry, di Papua Barat, pengangguran laki-laki sebesar 2,21 persen dan pengangguran perempuan 7,31 persen. Sementara di Papua Barat Daya, pengangguran pada laki-laki sebesar 4,35 persen dan pengangguran perempuan sebesar 8,87 persen.

TPT menurut wilayah, di perkotaan lebih tinggi daripada pedesaan. Di Papua Barat, pengangguran di perkotaan sebesar 4,40 persen dan di perdesaan 4,27 persen. Sementara di Papua Barat Daya, di perkotaan sebesar 7,83 persen dan di perdesaan sebesar 4,01 persen.

Penyerapan tenaga kerja menurut lapangan pekerjaan di Papua Barat maupun Papua Barat Daya terdapat tiga lapangan usaha yakni sektor pertanian, perdagangan dan administrasi pemerintahan.

“Di Papua Barat, sektor pertanian menyerap 43,08 persen, perdagangan 19,35 persen dan administrasi pemerintahan sebesar 12,91 persen,” ucapnya.

Begitu juga dengan Papua Barat Daya, sektor pertanian menyerap tenaga kerja sebesar 33,33 persen, perdagangan 15,01 persen dan sektor administrasi pemerintahan sebesar 10,47 persen.

Menurut status pekerjaan utama di Papua Barat dari jumlah penduduk yang bekerja sebanyak 304.467 orang sekitar 30,64 persen diantaranya berstatus buruh atau karyawan, disusul 29,59 persen berusaha sendiri dan 23,31 persen pekerja keluarga.

Di Papua Barat Daya ada sekitar 44,43 persen adalah berstatus karyawan atau buruh dari jumlah 285.276 orang yang bekerja.

“Untuk Status pekerja formal dan informal di Papua Barat tercatat pekerja informal sebesar 67,99 persen, pekerja formal 32,01 persen,” ucapnya

Di Papua Barat Daya, pekerja informal tercatat 54 persen dan informal 46 persen Persentase jam kerja di Papua Barat dan Papua Barat Daya sebagian pekerja merupakan pekerja penuh waktu.

Tingkat pendidikan penduduk bekerja, di Papua Barat penduduk bekerja paling banyak berpendidikan SD sebesar 33,94 persen, diikuti SMA 26,28 persen, SMP 17,40 persen.

Apabila dilihat berdasarkan pendidikan tertinggi yang ditamatkan oleh angkatan kerja, pada Februari 2024 TPT tamatan SMA masih merupakan yang paling tinggi dibandingkan tamatan jenjang pendidikan lainnya, yaitu sebesar 43,85 persen. 

Sementara itu, TPT yang paling rendah adalah pendidikan DI/II/III, yaitu sebesar 2,36 persen.

Di Papua Barat Daya penduduk bekerja paling banyak berpendidikan SMA sebesar 28,71 persen, diikuti SD 28,39 persen dan diploma IV ke atas sebesar 16,44 persen.

“Sekitar 15,7 persen dari total penduduk yang bekerja di Papua Barat dan 18,89 persen di Papua Barat Daya berpendidikan tinggi atau diploma ke atas,” tutup Merry. (dra)



Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.