MANOKWARI, KLIKPAPUA.com- Kepolisian Daerah (Polda) Papua Barat dan jajaran melakukan penanaman pohon. Hal ini dilaksanakan secara serentak yang dipimpin Kapolri Jendral Pol. Listyo Sigit Prabowo di NTT melalui virtual zoom meeting, Rabu (23/8/2023).
Penanaman pohon serentak itu, Polda Papua Barat menanam sebanyak 2.000 bibit yang terdiri dari matoa, mangga, merbau, trembesi, ketapang kencana dan jambu.di lahan Mapolda Papua Barat tepatnya di depan gedung RPK.
Penanman hari ini secara simbolis di pimpin langsung oleh Kapolda Papua Barat Irjen Pol. Daniel Tahi Monang Silitonga bersama jajaran dan OPD Pemerintah setempat, dan akan dilakukan secara bertahap, hingga ke jajaran Polres di Papua Barat.
Kapolda Papua Barat Irjen Pol. Daniel Tahi Monang Silitonga mengatakan, program ini adalah melaksanakan apa yang diharapkan oleh Presiden RI, mengantisipasi kelangkaan pangan.
“Kami menyambut baik dan melaksanakan program ini, dan kami sudah melaksanakan itu sejak Januari 2023. Sekarang ini Polres Polres diwajibkan punya kebun, punya tanaman yang bisa menghasilkan baik bersifat jangka pendek dan panen jangka panjang,” kata Kapolda usai menanm bibit pohon.
Kapolda menyebut, di luas lahan sekitar 3 hektar ini ditanami matoa, sukun, dan tanaman lainnya yang bersifat memiliki panen jangka panjang dan jangka pendek.
“Saat ini kita menanam matoa, sukun, yang diperkirakan akan dapat dipanen lima tahun mendatang. Tanaman matoa ini terkenal dimana-mana, selain menghasilkan buah, kayunya juga keras dan dapat tumbuh dimana saja,” tuturnya
“Luas lahan sekitar 3 hektare, yang akan dimanfaatkan menanam ubi-ubi, singkong dan lainnya yang dapat dimanfaatkan oleh anggota Kepolisian dan keluarganya serta masyarakat sekitar,” lanjut Kapolda.
Kapolda berharap, setiap anggota Polri di daerah ini dapat menanam pohon sedikitnya 10 tanaman.
“Ini baru awal, saya harapkan semua anggota Polri bisa menanam minimal 10 tanaman per orang, kalau misalnya jumlah anggota Polri Papua Barat 7.421 jadi kalau kali 10 ya 74 ribu, itu rencananya,” ucapnya.
Dikatakan, program ini juga didukung oleh Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung yang telah menyiapkan bibit bibit tanaman.
Dikatakannya, jika program ini digelorakan kepada seluruh masyarakat untuk menanan pohon, misalnya 10 sampai 100 pohon per orang, 10 tahun berikutnya Papua Barat akan menajdi daerah penghasil buah-buahan. (dra)