Pemerintah Diminta Cepat Sediakan Wadah Terpusat Sebelum Terjadi Lonjakan

0
Anggota MRPB,Ismail Ibrahim Watora.(Foto: Aufrida/klikpapua)
MANOKWARI,KLIKPAPUA.COM– Semakin meningkatnya pasien terpapar Covid-19 hingga 106 orang, maupun  peningkatan terhadap Orang Tanpa Gejala ( OTG ), Orang dalam Pantauan (ODP) Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sehingga mengakibatkan ada tujuh wilayah yang sudah masuk dalam zona merah.
Zona merah mulai dari Kota Sorong, Kabupaten Sorong, Kabupaten Raja Ampat, Kabupaten Fakfak, Kabupaten Manokwari, Kabupaten Manokwari Selatan , dan Kabupaten Teluk Bintuni. Dengan adanya peningkatan OTG, ODP dan PDP membuat anggota MRPB yang baru saja dilantik Ismail  Ibrahim Watora angkat bicara.
Menurut Ismail Watora  di Kabupaten Manokwari ini sangat  penting kalau ada sebuah wadah terpusat semacam Rumah Sakit Terpusat yang dikhususkan untuk penanganan pasien-pasien yang OTG dan lain-lainnya, karena tidak mungkin mereka yang tanpa gejala disatukan dengan pasien yang sudah membutuhkan pelayanan intens dari para dokter dan perawat.
“Kami berharap kepada Pemerintah Provinsi Papua Barat maupun  Kabupaten/ Kota agar sudah harus menyiapkan wadah terpusat /rumah sakit terpusat untuk dapat menampung  pasien yang sudah terpapar Corona tapi belum memiliki gejala,” ungkapnya saat ditemui usai pelantikan di Gedung Multimedia Kantor Gubernur Arfai, Rabu (20/5/2020).
“Sangat penting untuk pemerintah Kabupaten Manokwari sudah harus berpikir untuk menyiapkan wadah terpusat untuk mengantisipasi adanya lonjakan  pasien Covid-19 yang tiba-tiba cukup tinggi, karena Covid-19 ini kita tidak tau kapan berakhir dan penyebarannya akan semakin cepat jika kita tidak mematuhi anjuran-anjuran pemerintah,“sambungnya.
Ismail mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk memutuskan mata rantai Covid-19, dengan mengikuti anjuran pemerintah, melaksanakan physical distancing serta pola hidup yang sehat, mulai dari pola makan, berolah raga dan konsumsi vitamin. (aa/bm)
Editor: BUSTAM


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.