Pegaf dan Wondama Raih Penghargaan Bergengsi di Hari Malaria Sedunia

0
Hari Malaria Sedunia: Papua Barat Raih Dua Penghargaan Bergengsi, Eliminasi Malaria dan Juara Lomba Mikroskopis. (Foto: Ist)

 

MANOKWARI,KLIKPAPUA.com- Dalam rangka Hari Malaria Sedunia tingkat nasional yang diselenggarakan di Gedung Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf) dan Teluk Wondama menorehkan prestasi gemilang, Senin (24/6/2024).

Sesuai press rilis yang diterima media ini, Kabupaten Pegaf menerima sertifikat eliminasi malaria, sedangkan Kabupaten Teluk Wondama meraih juara 1 lomba pemeriksaan malaria tingkat nasional.

Penghargaan eliminasi malaria yang diterima Kabupaten Pegaf diwakili oleh Kepala Dinas Kesehatan Pegaf. Pencapaian ini merupakan hasil kerja keras selama 3 tahun berturut-turut, di mana Pegaf terbukti tidak memiliki penularan malaria setempat.

Kasus malaria yang ditemukan di Pegaf umumnya ditularkan dari Kabupaten Manokwari. Hal ini terungkap melalui penyidikan epidemiologi yang dilakukan oleh tim puskesmas setiap kali terjadi kasus. Kesimpulannya, selama ini tidak terjadi penularan kasus malaria di Pegaf.

Keberhasilan Pegaf dalam eliminasi malaria juga ditopang oleh sistem pemeriksaan kasus dan surveilans yang berjalan dengan baik. Buktinya, 100 persen kasus dilakukan penyelidikan epidemiologi, laporan lengkap 100 persen, dan target pemeriksaan tercapai melebihi target.

Pegaf menjadi kabupaten ke-2 di Tanah Papua yang meraih sertifikat eliminasi malaria setelah Kabupaten Sorong Selatan.

Selain Pegaf, Papua Barat juga patut berbangga dengan prestasi Teluk Wondama. Perwakilan Teluk Wondama dari Puskesmas Windesi, Victor Imanuel Glen, berhasil meraih juara 1 lomba pemeriksaan malaria tingkat nasional.

Penilaian dalam kejuaraan ini meliputi kemampuan membaca slide malaria positif dan negatif, akurasi spesies, dan menghitung jumlah parasit dalam darah.

Prestasi Victor Imanuel Glen tidak lepas dari kemampuan individu dan dukungan sistem kesehatan yang telah dibentuk di Papua Barat, khususnya di Teluk Wondama.

Sistem peningkatan kapasitas ini meliputi malaria center, tempat On the job training, crosschecker malaria, dan Patelki sebagai organisasi profesi analis di provinsi dan kabupaten. Organisasi-organisasi ini membantu meningkatkan kapasitas petugas mikroskopis secara berkala dan berkesinambungan.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Papua Barat, Dr Feny Mayana Paisey, mengungkapkan rasa bangganya atas prestasi yang diraih Pegunungan Arfak dan Teluk Wondama.

“Hari Malaria Dunia sekarang ini cukup membanggakan karena Papua Barat bisa mendapatkan penghargaan dua sekaligus. Semoga di tahun depan kita bisa mempertahankan piala bergilir lomba mikroskopis ini dan terdapat kabupaten lainnya yang bisa eliminasi malaria,” kata Dr Feny Mayana Paisey.

Prestasi ini menjadi bukti komitmen dan kerja keras pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan dalam memerangi malaria di Papua Barat. Semoga prestasi ini dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan di masa depan. (dra)





Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.