MANOKWARI,KLIKPAPUA.COM—Warga RT 01/RW 06 Sanggeng akhirnya membuka palang di pintu utama Fuel Terminal Manokwari, Sabtu (3/10/2020) sore.
Setelah melalui proses mediasi yang berjalan cukup alot di Hotel Valdos, yang menghadirkan Pemerintah Kabupaten Manokwari, Perwakilan Masyarakat, Pertamina, Kuasa Hukum Warga Sanggeng, Kapolres Manokwari, Ketua Mekesa Papua Barat serta DAP Wilayah III. Palang dibuka dengan prosesi adat, dan Pertamina memberikan piring reza-reza bersama uang Rp 40 juta.
Boy Baransano selaku Ketua RT 1 mengatakan, palang dibuka tetapi harus ada jaminan bahwa pihak Pertamina Pusat dapat hadir saat sidang Kamis mendatang, untuk menjawab apa yang menjadi tuntutan masyarakat Sanggeng. “Karena masalah yang saat ini terjadi bukan baru kali ini terjadi, melainkan sudah berkali-kali. Namun tidak kunjung diselesaikan. Kami bisa buka palang, tapi harus ada perjanjian diatas kertas untuk menghadirkan Pertamina Pusat, sampai pada sidang berikut pihak Pertamina tidak hadir, kami akan palang kembali,” tegasnya.
Pjs Bupati Manokwari, Robert Rumbekwan, menyampaikan, dari hasil pertemuan tadi pihak pemerintah sudah mendapatkan nomor kontak pimpinan Pertamina Pusat, dan akan segera berkoordinasi agar mereka bisa hadir pada saat persidangan nanti. “Saya akan menjadi jaminan, kami dari sini akan langsung menemui Gubernur untuk melaporkan apa yang menjadi tuntutan masyarakat,” kata Robert.
Kepala Fuel Terminal Manokwari, Sebedeus Pangandaheng memohon maaf kepada warga, dan menyampaikan bahwa Pertamina Jayapura yang akan datang bertemu masyarakat dan mendengar sendiri apa yang menjadi tuntutan masyarakat. “Kami sendiri tidak bisa mengambil keputusan untuk semua apa yang diminta oleh warga, tapi kami akan melaporkan kepada atasan kami,” kata Sebedeus.
Pintu utama Fuel Terminal Manokwari sempat dipalang dua hari. Pemalangan ini telah membuat aktifitas pengisian seluruh SPBU di Manokwari terhenti.(aa)