Mereview Perizinan, 8 Perusahaan Kelapa Sawit di Papua Barat Dihadirkan Bersama KPK-RI, Besok

0
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Yacob Fonataba. (Foto: Aufrida/klikpapua)
MANOKWARI,KLIKPAPUA.com– Pemerintah Provinsi Papua Barat akan melakukan klarifikasi data terhadap puluhan perusahaan kelapa sawit yang berinvestasi di Papua Barat. Ini dalam rangka  penertiban perizinan. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Yacob Fonataba saat ditemui, Selasa (23/2/2021) malam di Mansinam Beach.
Menurut Yacob, pertemuan itu akan berlangsung besok, 25 Februari dengan menghadirkan KPK-RI bersama berbagai pihak. “Kami akan menggelar rapat evaluasi dengan agenda review perizinan. Pihak perusahaan sawit yang berinvestasi, mitra pembangunan, Aparat Penegak Hukum (APH) hingga KPK-RI akan hadir dalam rapat besok di kantor Gubernur Papu Barat,” ujar Yacob.
Dia mengatakan, semua rekomendasi  perizinan yang dikeluarkan untuk perkebunan sawit di Papua Barat  telah berlangsung lama, bahkan berbeda-beda waktu investasinya, karena semua  perizinan dikeluarkan oleh pemerintah kabupaten/kota, tidak melalui satu pintu di Pemerintah Provinsi. “Semua ini bertujuan untuk menertibkan perizinan, mendata aset, mengukur kawasan yang digunakan apakah sesuai atau tidak hingga memastikan kewajiban perusahaan terhadap hak petani (plasma) yang terlibat didalamnya,” ungkapnya.
Yacob menambahkan, besok akan menghadirkan delapan  perusahaan sawit yang beroperasi di wilayah Papua Barat, untuk memprentasekan asal-usul perizinan yang dikantongi untuk berinvestasi hingga saat ini.
Hasil klarifikasi dalam rapat itu sebut Yakop,  akan diekspos  ke publik.  “Misalnya ada luasan sekian ribu hektar, ternyata yang tertuang dalam Hak Guna Usaha (HGU) sekian ribu hektar, apakah antara HGU dan realisasi di lapangan sama atau tidak.Jadi kita tidak memberi peluang perusahaan dengan tidak jelas, tapi kita justru bantu berikan identitas kepada perusahaan,”  tegasnya.(aa)

Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.