Matret Kokop Dilantik Sebagai Bupati Teluk Bintuni

0
Pj Gubernur Papua Barat, Ali Baham Temongmere, Resmi Melantik Matret Kokop sebagai Bupati Teluk Bintuni sisa masa jabatan 2021-2025. (Foto: Elyas/klikpapua)

MANOKWARI,KLIKPAPUA.com – Penjabat (Pj) Gubernur Papua Barat, Ali Baham Temongmere, secara resmi melantik Matret Kokop sebagai Bupati Teluk Bintuni untuk sisa masa jabatan 2021-2025.

Pelantikan ini menggantikan Petrus Kasihiuw, yang mengundurkan diri untuk maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Acara pelantikan berlangsung pada Selasa (14/1/2025) di Gedung PKK Papua Barat, Kompleks Perkantoran Arfai, Kabupaten Manokwari.

Pelantikan Matret Kokop berdasarkan pada Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 100.2.1.3-4353 Tahun 2024, tertanggal 23 Oktober 2024.

Dalam keputusan tersebut, Petrus Kasihiuw diberhentikan sebagai Bupati Teluk Bintuni sejak ditetapkan sebagai pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Barat Daya pada Pilkada 2024.

Untuk memastikan kelancaran pemerintahan, Matret Kokop yang sebelumnya menjabat Wakil Bupati, diangkat sebagai Bupati Teluk Bintuni, sekaligus mengakhiri jabatannya sebagai wakil bupati.

Pj Gubernur Ali Baham dalam sambutannya mengatakan, Kabupaten Teluk Bintuni, sebagai salah satu wilayah strategis di Papua Barat, memiliki potensi besar yang perlu dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kesempatan itu, Pj Gubernur Ali Baham juga menyanpaikan lima poin penting yang harus menjadi prioritas dalam memimpin kabupaten ini ke depan.

Pertama, pembangunan infrastruktur dasar perlu ditingkatkan, terutama akses jalan, listrik dan air bersih hingga ke pelosok daerah.

“Infrastruktur yang baik adalah fondasi bagi pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kualitas hidup masyarakat,” tuturnya.

Kedua, Peningkatan kualitas sumberdaya manusia harus menjadi prioritas, investasi dalam pendidikan dan kesehatan adalah kunci untuk mencapai generasi yang berdaya saing.

“Program-program pelatihan, keterampilan dan pemberdayaan masyarakat perlu untuk dikembangkan,” ujarnya.

Ketiga, optimalisasi potensi ekonomi daerah melalui pengembangan sektor-sektor unggulan selain sektor migas yang telah ada, mengembangkan sektor pertanian, perikanan dan pariwisata perlu mendapatkan perhatian khusus untuk program investasi ekonomi yang berkelanjutan.

Keempat, Implementasi otonomi khusus (Otsus) harus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat asli Papua.

“Program-program pemberdayaan ekonomi dan penguatan kelembagaan adat perlu diperkuat untuk menjamin kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.

Kelima, Tata kelola Pemerintahan yang baik harus menjadi landasan etiap kebijakan dalam program pembangunan.

Ia menambahkan, dalam konteks pembangunan Papua Barat secara keseluruhan, Kabupaten Teluk Bintuni memiliki posisi strategis sebagai daerah yang kaya akan sumber daya alam.

“Teluk Bintuni menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi Papua Barat,” ujarnya. (dra)


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.