KSP Kunjungi Bappeda Papua Barat untuk Pengawalan Penyajian Informasi Secara Baik dan Bertanggungjawab

0
Tenaga Ahli Deputi IV KSP, Heri Sakti menyerahkan buku kepada Kepala Bappeda Papua Barat, Dance Sangkek SH.MM saat kunjungan. (Foto: Aufrida/klikpapua)
MANOKWARI,KLIKPAPUA.com— Kunjungan tenaga ahli Deputi IV Kantor Staf Kepresidenan (KSP) disambut baik Kepala  Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Papua Barat di ruang kerjanya.
Kepala Bappeda Papua Barat, Dance Sangkek SH.MM mengatakan, kunjungan yang dilakukan KSP ke kantor Bappeda untuk mengkomunikasikan bagaimana mekanisme dan sistem pengawalan penyajian informasi-informasi secara baik dan bertanggung jawab, sehingga itu menjadi kontribusi terhadap perubahan-perubahan  yang sedang terjadi di Papua baik secara nasional, juga di Papua sendiri.
“Melalui media banyak komunikasi yang menghasilkan  narasi-narasi tentang pembangunan nasional, tapi juga kebijakan nasional di Papua dan Papua Barat,” ungkap Sangkek.
Dikatakan Sangkek, media memberi informasi atau menarasikan dinamika perubahan yang sedang terjadi di Papua Barat. Responnya berbeda-beda, bervariasi dan paling banyak menjustifikasi hal-hal yang sifatnya memberi informasi bahwa ada dinamika proses perubahan pembangunan, pemberdayaan kemasyarakatan di Papua yang belum  tersasar secara baik.
“Lalu opini secara publik orang mengatakan banyak hal yang sudah di bangun di Papua tetapi kayanya belum ada hasil, padahal sudah  banyak hal, namun saja hal-hal itu belum banyak terungkap atau disajikan dalam media publik atau informasi secara baik supaya berimbang,” katanya.
Oleh karena itu KSP datang untuk bertemu pemerintah daerah dalam hal ini Gubernur  untuk sama-sama  bagaimana mensiasati , mensolusikan penyajian data-data dan informasi tentang capaian-capaian di daerah ini.
“Supaya kalau berbicara DOB, jangan kita lihat keparsial tapi hal-hal yang kita narasikan positif dari DOB adalah mendekatkan pelayanan, ini bukan kata-kata saja, misalnya akses layanan dasar pendidikan, bagaimana untuk pergi ke satu daerah yang jauh sementara kita punya pusat distribusi informasi itu ada di Manokwari atau Sorong. Bagaimana Mau Keinawatan, Pegaf dan lain-lain yang jauh di sana,” tandasnya.
Lanjut Sangket mengatakan, rentan kendali dan informasi itu perlu, tapi aksesnya itu terbatas, maka hadirnya DOB. DOB hadir rentan kendali juga kecil, dan kapasitas daerah memadai maka segala hal bisa dilakukan.
“Sehingga KSP datang untuk hal-hal positif ini  mau kita sepakati mekanisme untuk menyampaikan, atau kolaborasi hal-hal itu ke publik, supaya publik menanggapinya positif,” pungkasnya.(aa)

Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.