KLIKPAPUA.COM, MANOKWARI  Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan melepas peserta ziarah rohani keagamaan ke Israel dan Makkah, Rabu (19/6/2019).

Gubernur mengatakan, siarah rohani keagamaan di Papua Barat yang melibatkan seluruh umat beragama memiliki makna yang strategis, bahwapPemerintah dan masyarakat sangat menghormati keagamaan, kemajemukan dan prualisme yang hidup dan berkembang di Negara ini.

Hal ini dinilainya sangat penting, karena sesungguhnya perbedaan keagamaan, kemajemukan dan prualisme merupakan visi rancangan, kehendak karya ciptaan dan anugrah serta kekayaan maupun warisan dan para pendiri bangsa ini serta Tuhan kepada seluruh anak bangsa.

Lebih lanjut orang nomor satu di provinsi ini menjelaskan, berdasarkan indeks kerukunan umat beragama, tahun 2016 Provinsi Papua Barat berada pada urutan ke-6, dengan nilai indeks 72,84 %. Hal ini menunjukan bahwa pemerintah harus lebih memperkuat serta mengantisipasi tantangan – tantangan yang nantinya akan mengganggu stabilitas kerukunan umat beragama di Papua Barat.

“Baik itu Kristen Protestan, Katolik, Islam, Hindu dan Budha di Papua Barat dalam hal pembangunan mental dan spiritual guna merangkai kehidupan bersama yang pluralis dan rukun untuk menjadikan pancasila sebagai rumah bersama.”

Gubernur juga mengatakan selama kepemimpinannya sudah tiga kali berturut – turut menjalankan program ziarah keagamaan ke tanah suci yakni pada tahun 2017 sebanyak 120 peserta, tahun 2018 sebanyak 400 peserta dan tahun 2019 sebanyak 180 orang peserta.

“Tahun ini porsi ziarah ke tanah suci sedikit menurun, karena Pemprov Papua Barat fokus pada pembangunan kantor – kantor pusat keagamaan baik itu bagi umat Muslim dan Kristiani,” tuturnya.

Gubernur menambahkan, untuk menjamin hak – hak umat beragama di Provinsi Papua Barat, dirinya pastikan bahwa kegiatan ziarah keagamaan ini akan terus dilaksanakan secara rutin yang melibatkan seluruh denominasi umat.

Sementara itu Kepala Biro Mental dan Spiritual Hermus Indou dalam laporannya mengatakan, tujuan utama dari pelaksanaan ziarah ini adalah meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai ajaran dan keyakinan masing – masing serta memberikan kesempatan bagi para umat untuk berkunjung serta melihat dari dekat peristiwa – peristiwa religi sesuai dengan peradaban maupun sejarah agama masing – masing.

Kepala Biro Mental dan Spiritual Hermus Indou.

Selain itu pula meningkatkan kapasitas dan kompetensi disi dalam aspek pemahaman, pengetahuan serta pengalaman umat tentang perkembangan peradaban dan kemajuan pembangunan yang telah dicapai oleh Negara tujuan wisata sebagai modal motivasi dan pembelajaran bagi implementasi pembangunan di daerah.

Sumber : Dok.Biro Humas dan Protokol PB

Editor : BUSTAM


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.