MANOKWARI, KLIKPAPUA.com- Dalam rangka penguatan kolaborasi statistik untuk mewujudkan data yang berkualitas, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua Barat menggelar Focus Group Discussion (FGD) Satu Data Pertambangan, Energi, Konstruksi, Industri dan Sosialisasi Sensus Pertanian 2023 pada, Kamis (9/3/2023) di Aston Niu Hotel Manokwari.
FGD ini sebagai upaya implementasi mendukung amanat Perpres nomor 39 tahun 2019 tentang satu data indonesia, baik di level pusat hingga daerah.
FGD tersebut menghadirkan Narasumber, Maritje Pattiwaellapia Kepala BPS Papua Barat, Leonel R Koirewoa Kepala Bidang Analisa Data, pelaporan, monitoring dan evaluasi Bappeda Papua Barat, dan Rosa Rantetoding Kabid Mineral dan Batu Bara Dinas ESDM Provinsi Papua Barat. Serta menghadirkan pimpinam perusahaan media massa, perusahaan pertanian dan penggalian.
Kepala BPS Papua Barat, Maritje Pattiwaellapia dalam sambutannya mengatakan, Perpres Nomor 39 tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia (SDI) merupakan payung hukum penyelenggaraan SDI.
Dalam tata kelola SDI, BPS diamanatkan sebagai pembina data, sedangkan Dinas Kominfo berperan sebagai wali data dan OPD menjadi produsen data sesuai tugas pokok dan fungsinya masing-masing.
Dikatakan Maritje, ekonomi Papua Barat masih menggeliat di tengah kondisi ekonomi global yang mengalami ketidakpastian. Kinerja ekonomi daerah tak lepas dari peran Pemerintah Daerah, pihak swasta, dan juga peran masyarakat.
“Salah satu kontribusinya yaitu dukungan seluruh pihak dalam memberikan dan menyediakan data untuk berbagai kegiatan BPS, baik sensus maupun survei,” tuturnya.
Pada fotum diskusi itu, Maritje juga memaparkan rencana kegiayan akbar di daerah ini yakni sensus pertanian.
“Tahun ini BPS akan menyelenggarakan Sensus Pertanian 2023, merupakan sensus pertanian yang dilenggarakan Indonesia untuk ke tujuh kalinya. Sensus dengan tagline Mencatat Pertanian Indonesia,” ucapnya. (dra)