MANOKWARI,KLIKPAPUA.com– Sebagai bentuk dukungan terhadap program promotif dan preventif Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), BPJS Kesehatan Cabang Manokwari bekerja sama dengan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata – Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Gadjah Mada (KKN-PPM (UGM) Tahun 2025 melaksanakan kegiatan skrining riwayat kesehatan bagi masyarakat di Kampung Susweni, Distrik Manokwari Timur, Kabupaten Manokwari.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat mahasiswa KKN-PPM UGM yang dilaksanakan pada 20 Juni hingga 8 Agustus 2025. Skrining dilakukan dengan melibatkan masyarakat secara langsung, khususnya peserta JKN, guna mengidentifikasi riwayat penyakit serta potensi faktor risiko kesehatan sejak dini.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Manokwari, Dwi Sulistyono Yudo, menegaskan bahwa kegiatan promotif dan preventif merupakan bagian yang sangat krusial dalam transformasi sistem layanan kesehatan saat ini. Menurutnya, pendekatan ini bukan sekadar pelengkap dari layanan kuratif, melainkan telah menjadi pilar utama dalam menurunkan angka kesakitan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
“Kami di BPJS Kesehatan percaya bahwa menjaga masyarakat tetap sehat jauh lebih berdampak daripada hanya mengobati saat sakit. Semakin cepat risiko kesehatan dikenali, semakin besar peluang kita untuk mencegah penyakit yang lebih berat. Inilah semangat dasar dari Program JKN, bahwa negara hadir bukan hanya ketika warganya sakit, tetapi juga untuk memastikan mereka tetap sehat,” ungkap Dwi.
Ia juga menyampaikan bahwa kolaborasi dengan mahasiswa KKN UGM di Kampung Susweni menjadi contoh konkret bagaimana sinergi lintas sektor dapat membawa dampak besar, terutama di wilayah yang akses informasinya masih terbatas.
“Hari ini kita melihat langsung kekuatan gotong royong. Mahasiswa, pemerintah desa, dan BPJS Kesehatan turun langsung ke lapangan, bahu membahu memberikan edukasi dan layanan skrining kepada masyarakat. Ini membuktikan bahwa pelayanan kesehatan yang berkelanjutan tidak bisa dilakukan sendiri. Harus ada partisipasi aktif dari semua pihak,” tambahnya.
Lebih lanjut, Dwi menyampaikan harapannya agar kegiatan ini menjadi awal dari kolaborasi jangka panjang yang membawa perubahan nyata bagi masyarakat.
“Kami berharap kegiatan ini tidak berhenti hanya sebagai bagian dari program KKN, tetapi menjadi titik awal dari kemitraan yang lebih luas dan berkelanjutan. Kami ingin semangat gotong royong ini terus tumbuh dalam upaya bersama membangun masyarakat yang sehat secara menyeluruh. Program JKN akan semakin kuat jika setiap pihak merasa memiliki dan turut menjaga keberlangsungannya. Karena pada hakikatnya, JKN adalah milik kita bersama,” ucap Dwi.
Sekretaris Desa Kampung Susweni, Hans Mambraku, yang hadir mewakili Kepala Kampung, menyampaikan apresiasi mendalam atas pelaksanaan kegiatan skrining kesehatan yang menyentuh langsung kebutuhan warganya. Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya membawa manfaat secara fisik melalui pemeriksaan kesehatan, tetapi juga menumbuhkan kesadaran baru di tengah masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan sebelum sakit datang.
“Kami merasa sangat terbantu dan terhormat karena Kampung Susweni dipilih sebagai lokasi kegiatan ini. Banyak warga kami yang selama ini masih berpikir bahwa ke fasilitas kesehatan hanya perlu dilakukan saat sudah sakit. Padahal, banyak penyakit bisa dicegah lebih awal jika mereka tahu caranya. Kegiatan ini membuka mata kami bahwa kesehatan tidak hanya soal pengobatan, tapi soal pencegahan,” ujar Hans.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa pendekatan langsung yang dilakukan oleh mahasiswa KKN dan tim BPJS Kesehatan memberikan dampak psikologis yang sangat positif bagi warga.
“Warga kami merasa benar-benar diperhatikan. Mereka tidak hanya didatangi untuk diberikan pelayanan, tapi juga diajak bicara, dijelaskan secara perlahan, dengan bahasa yang mereka pahami. Ini membuat mereka merasa dihargai dan tidak takut lagi untuk memeriksakan diri. Ada rasa percaya yang tumbuh dari pendekatan seperti ini,” tuturnya.
Hans berharap, kegiatan seperti ini tidak berhenti sebagai aktivitas seremonial atau kunjungan satu kali saja. Ia menyampaikan harapannya agar BPJS Kesehatan dapat terus menjadi mitra yang hadir mendampingi masyarakat dalam proses membangun pola hidup sehat secara berkelanjutan.
“Kami sangat berharap BPJS Kesehatan bisa menjadikan kegiatan seperti ini sebagai agenda yang berkelanjutan, bukan hanya untuk hari ini. Warga kami tidak cukup hanya diberi informasi sekali, tapi perlu didampingi secara terus-menerus. Perubahan pola pikir itu tidak instan—perlu waktu, ketelatenan, dan kehadiran yang konsisten. Kami butuh BPJS Kesehatan untuk terus bersama kami, menjadi mitra yang tidak hanya datang saat sakit, tapi hadir dalam proses pembelajaran hidup sehat,” tutup Hans.(rls)