Direktur RSUD Provinsi Papua Barat, dr. Arnoldus Tiniap (Foto: Aufrida/klikpapua)
MANOKWARI,KLIKPAPUA.com— Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat bersama Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sedang berupaya mendorong agar tenaga kesehatan semua mau divaksin booster ke-2.
Pasalnya, hingga saat ini booster ke-2 bagi nakes di Provinsi Papua Barat masih rendah, belum mencapai 10 persen, bahkan di Manokwari saja masih rendah sekali, apalagi di Kabupaten Maybrat, Pegaf dan Tambrauw.
Hal ini disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Provinsi Papua Barat dr. Arnoldus Tiniap saat ditemui klikpapua.com, Selasa (27/9/2022).
Menurutnya, vaksin ini sebenarnya untuk melindungi, baik untuk kepentingan individu maupun kelompok. “Kalau kita sehat maka kita bisa melindungi kelompok kita dari keluarga kita atau teman kerja kita. Sebenarnya kita harus berpikir vaksin untuk melindungi, jadi kita tidak harus berpikir bahwa saya vaksin ke-2 supaya dipermudah perjalanan atau apa yang akan terjadi,” ungkapnya.
Dikatakan bahwa sebenarnya booster ke-2 ini sudah di kaji di beberapa negara lain untuk mendapatkan booster ke-2, karena dalam kurun waktu 6 bulan sampai satu tahun kadar imunitas dalam tubuh sedikit menurun.
“Oleh karena itu memang diperlukan ada pemberian dosis tambahan booster dan kita bersyukur karena sampai saat ini pemerintah masih siapankan vaksin secara gratis,” tandasnya.
Kata dr.Arnold, dimana untuk dosis booster ke-2 bagi warga masyarakat umum dapat dilihat dari aplikasi peduli, apakah sudah terjadwal atau belum. Untuk vaksin booster ke-2, namun jika sudah lebih dari enam bulan jarak antara booster pertama maka masyarakat bisa melakukan vaksin booster ke-2.
“Bagi mereka yang sering melakukan kontak dengan banyak orang, maka kita bisa pergi untuk melakukan vaksinasi, nantinya kalau belum terdaftar kita akan diberikan bukti manual dan pada saat sudah terdaftar kita bisa menghubungi petugas atau nomor handpone yang tertera pada bukti manual untuk memasukkan data-data kita,” tandasnya. (aa)
