MANOKWARI,KLIKPAPUA.com— Kepala Balai Besar Badan Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah V Jayapura, Cahyo Nugroho memprakirakan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi beberapa har ini dipicu dampak tidak langsung siklon tropis Rai.
Berdasarkan pantauan BMKG, masih terdapat siklon tropis Rai di Samudra Pasifik Timur Filipina dengan tekanan rendah 970 milibar. Sementara kecepatan angin maksimum mencapai 65 knot. “Sekitar tiga hari lalu, wilayah pantai utara Papua dilalui siklon tropis rai, yang bergerak dari timur ke barat. Saat ini sklon tropis rai tersebut berada di Filiphina, sehingga diharapkan kondisi cuaca di perairan utara Papua sudah mulai membaik,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (16/12/2021).
Dia menyebut, saat ini yang perlu diwaspadai adalah perairan selatan Kaimana yang masih terdapat bibit siklon tropis rai.
“Mungkin sekarang yang perlu diwaspadai adalah daerah perairan selatan Papua Barat yakni di selatan Kaimana, disitu juga ada bibit siklon yang masih tumbuh, mudah-mudahan tidak berdampak signifikan,” ujarnya.
Dia memprediksi, hujan dengan intensitas lebat yang terjadi belakangan ini merupakan akibat siklon tropis rai yang melintas di bagian utara pulau Papua. “Jadi kejadian-kejadian gelombang tinggi yang memicu rob di beberapa daerah dari Jayapura sampai Sorong pada beberapa hari lalu itu merupakan akibat dari melintasnya siklontropis rai di utara pulau Papua,” terangnya.
Selain itu, gelombang tinggi yang terjadi beberapa hari lalu itu merupakan dampak siklon tropis yang berada di perairan Biak. “Kemarin kita hanya kena buntutnya, siklontropis beberapa waktu lalu itu berada di atas perairan Biak, jadi dampaknya adalah terciptanya daerah-daerah tekanan rendah di pusat siklonnya, akibatnya menimbulkan angin kencang dan gelombang tinggi sehingga menyebabkan bibir pantai keropos. Lain hal nya dengan NTT yang dilewati siklon seroja,” tandasnya. (eye)
