BI Papua Barat Sosialisasi QRIS Kepada 2 Gereja Katolik di Manokwari

0
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Barat kembali melakukan Sosialisasi Pembayaran Non Tunai Berbasis QRIS kepada Gereja Katolik Santo Agustinus Brawijaya dan Gereja Katolik Imanuel Sanggeng,Senin (18/5/2020) di Swiss Belhotel Manokwari. (Foto: Aufrida/klikpapua_
MANOKWARI,KLIKPAPUA.COM–Kantor Perwakilan Bank  Indonesia Provinsi Papua Barat melakukan Sosialisasi Pembayaran Non Tunai  Berbasis QRIS ditengah wabah  Covid-19 kepada Gereja Katolik Santo Agustinus Brawijaya  dan  Gereja Katolik Imanuel Sanggeng.
Kepala BI Papua Barat Donny Heatubun  mengatakan Bank Indonesia betul-betul mulai meningkatkan kegunaan QRIS di awal tahun ini setelah 17 Agustus  tahun lalu dilakukan soft launching. “Saat dilakukan launcing kami melihat akan berjalan lancar, dan tidak diperkirakan akan mengalami kondisi pandemic Covid-19, tetapi faktanya justru QRIS merupakan salah satu alternative di tengah pendemi Covid-19 ini,” ungkap Donny S. Heatubun usai memberikan materi  dalam sosialisasi QRIS  di Swiss-Belhotel, Senin  (18/5/2020).
Adanya pembatasan kontak, lalu lintas, mobilitas yang semuanya mulai dibatasi, dengan adanya QRIS merupakan salah satu solusi  yang tepat, karena dengan transaksi QRIS mempermudah untuk melakukan transaksi tanpa harus bertatap muka.
Lebih lanjut  Donny menyampaikan, kemudahan yang didapat dengan menggunakan QRIS, hanya melalui WhatsApp, dengan cara memfoto QR Code-nya, sudah bisa langsung melakukan transaksi. “Disinilah betul-betul manfaat yang dapat dirasakan pada saat pandemic Covid-19 berlangsung. Sehingga betul-betul kita merasakan ada satu solusi buat masyarakat kita ini, sehingga Bank Indonesia kembali kampanye QRIS,” ucapnya.
Pastor Januarius Vaenbes  memberikan apresiasi  pada Bank Indonesia yang terus memperkenalkan sistem-sistem pembayaran non tunai dan sangat mudah dan praktis. “Dengan adanya sistem pembayaran non tunai ini sebenarnya dari satu sisi kita transparansi, keamanan dalam sistem pembayaran, apalagi buat kita dari segi gereja,” ujar Pastor Januarius.
Menurut Januarius  dengan situasi pandemic Covid-19 saat ini menuntut untuk mengikuti perkembangan-perkembangan yang ditawarkan, dan tidak bisa menutup diri dalam hal-hal seperti ini. “Persoalan yang kita hadapi sekarang adalah bagaimana kemudahan ini bisa juga di pakai oleh umat. Berarti kerja keras itu adalah sosialisasi kepada umat, sehingga umat juga bisa menggunakan aplikasi ini,” tuturnya.(aa/bm)

Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.