
MANOKWARI,KLIKPAPUA.com- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sekaligus Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, menyatakan akan menurunkan Satuan Tugas (Satgas) Penataan Tambang Ilegal untuk menertibkan aktivitas tambang yang disebut-sebut terjadi di wilayah Manokwari dan Pegaf.
Pernyataan itu disampaikannya saat membuka Musyawarah Daerah (Musda) IV DPD Partai Golkar Papua Barat di Manokwari, Sabtu (8/11/2025), di hadapan Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan dan peserta Musda.
Bahlil mengatakan langkah itu diambil menyusul adanya pemberitaan yang menurutnya menuding keterlibatan dirinya dalam kasus tambang ilegal di wilayah tersebut.
“Saya mau sampaikan di media itu seolah-olah bahwa saya terlibat dengan kasus urusan tambang ilega. Padahal tambangnya ada di mana saya belum lihat,” ujar Bahlil.
Karena tudingan itu, ia menegaskan akan turun langsung untuk menertibkan lokasi-lokasi tambang ilegal yang dimaksud.
Ia menyebut telah melaporkan masalah ini kepada Presiden dan Menteri Pertahanan. “Saya sudah lapor ke Bapak Presiden, saya sudah sampaikan ke Menhan. Satgas penataan lahan tambang ilegal saya akan mainkan,” kata Bahlil.
Menurutnya, jika pihak-pihak terkait tidak segera menyadari, ia siap “menyapu” praktik ilegal tersebut agar tidak ada lagi fitnah mengenai keterlibatannya.
Bahlil juga menyinggung pengalaman penertiban di wilayah lain sebagai preseden tindakan. “Ini sama dengan Raja Ampat; saya sudah cabut empat IUP di Raja Ampat,” ujarnya, merujuk pencabutan izin usaha pertambangan sebelumnya di daerah tersebut.
Dalam pernyataannya, Bahlil menyampaikan permintaan maaf secara khusus kepada aparat penegak hukum dan militer.
“Pak jaksa, pak polisi, tentara saya mohon maaf,” ucapnya, sebelum menegaskan rencananya menurunkan tim dari Mabes TNI dan Polri untuk menangani persoalan tambang di Manokwari dan Pegaf.
Ia menambahkan bahwa dirinya akan memimpin langsung operasi penertiban agar proses berjalan transparan dan menghilangkan potensi kesalahpahaman. “Saya sendiri yang akan pimpin, supaya tidak ada dusta di antara kita,” kata Bahlil. (dra)




















