MANOKWARI,KLIKPAPUA.com—BPJS Kesehatan telah berinovasi dalam memberikan kemudahan akses layanan Kesehatan bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan memanfaatkan teknologi digital.
Salah satunya dengan menghadirkan Aplikasi Mobile JKN. Aplikasi ini telah memberikan banyak manfaat dan kemudahan bagi peserta program JKN dalam mengakses layanan Kesehatan.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Manokwari, dr. Dwi Sulistyono Yudo mengungkapkan bahwa BPJS Kesehatan terus berusaha untuk memastikan agar peserta JKN mendapatkan pelayanan kesehatan yang terbaik.
Aplikasi ini merupakan aplikasi yang wajib ada di ponsel peserta JKN. Aplikasi ini juga telah menghadirkan berbagai fitur unggulan yang bisa diakses dengan mudah dan cepat.
“Peserta JKN dapat memanfaatkan aplikasi ini untuk mengakses layanan kesehatan dengan berbagai fitur yang telah dirancang sesuai dengan kebutuhan. Diantaranya terdapat Info Program JKN, Info Lokasi Faskes, Info Peserta, Penambahan Peserta, Info Riwayat Pelayanan, Program Rencana Pembayaran Bertahap (REHAB) atau Program New REHAB 2.0, Info Iuran, Info Ketersediaan Tempat Tidur, Info Virtual Account, dan masih banyak lagi. Fitur-fitur ini bisa dimanfaatkan oleh peserta JKN sesuai dengan kebutuhan. Misalnya ingin berobat di fasilitas kesehatan namun peserta harus mengantre dengan waktu yang tidak dapat diperkirakan maka peserta bisa mengakses fitur Pendaftaran Pelayanan (Antrean) atau yang biasa lebih akrab dikenal dengan fitur antrean online. Fitur ini membantu memudahkan peserta dalam pendaftaran antrean di fasilitas kesehatan sehingga peserta tidak perlu menunggu terlalu lama dan bisa mengatur waktu untuk kegiatan atau aktivitas lainnya,” jelas Dwi.
Dwi juga menambahkan dalam aplikasi Mobile JKN juga terdapat kartu JKN digital yang bisa digunakan dalam mengakses layanan administrasi.
Ia mengatakan bahwa BPJS Kesehatan akan terus berupaya untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas dari fitur-fitur yang tersedia pada aplikasi Mobile JKN untuk meningkatkan tingkat kepuasan peserta terhadap layanan kesehatan.
“Dengan aplikasi ini, kami berharap agar semua masyarakat bisa mengakses layanan kesehatan dengan lebih efisien tanpa harus datang ke Kantor BPJS Kesehatan sehingga proses layanan administrasi maupun kesehatan dapat berjalan dengan baik,” pungkas Dwi.
Pada kesempatan yang berbeda, manfaat aplikasi mobile JKN juga turut dirasakan oleh salah satu peserta JKN, Miriam Wamafma (35) segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan. Ia mengapresiasi kemudahan yang diberikan oleh aplikasi ini dalam membantu dirinya mengakses layanan kesehatan.
“Waktu itu ada petugas BPJS Kesehatan yang datang ke kami ketika suami saya sedang dirawat di rumah sakit dan mereka memberitahu tentang aplikasi ini. Saya awalnya tidak tahu tentang aplikasi Mobile JKN sama sekali. Namun setelah saya menggunakannya secara langsung, saya bersyukur karena sangat terbantu dengan kehadiran aplikasi ini,” ujar Miriam.
Miriam mengaku bahwa tidak begitu sulit dalam menggunakan aplikasi ini. Menurutnya, fitur-fitur yang terdapat dalam aplikasi ini sudah cukup lengkap. Salah satu fitur yang ia soroti adalah fitur antrean online yang menurutnya dapat menghemat waktu.
“Fitur antrean online akan sangat berguna nantinya, karena sebelumnya ketika mau berobat kami harus menunggu dengan waktu yang tidak bisa diprediksi berapa lama untuk mendapatkan nomor antrean. Sekarang saya cukup mengakses aplikasi ini dan nomor antrean sudah bisa saya dapatkan tanpa harus menunggu lama,” tambahnya.
Menutup perbincangan, Miriam memberikan apresiasi atas kerja dan usaha dari BPJS Kesehatan yang telah memperhatikan kebutuhan para pesertanya melalui aplikasi Mobile JKN. Miriam berharap layanan dan inovasi yang baik ini dapat terus dikembangkan agar bisa memberikan perlindungan kesehatan yang lebih optimal bagi masyarakat.
“Program JKN merupakan bagian yang tak bisa dipisahkan dari kehidupan kami sebagai perlindungan nyata bagi kesehatan. Semoga aplikasi Mobile JKN bisa terus memberikan manfaat yang luas bagi kami masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan secara berkelanjutan,” tutupnya.(rls)