MANOKWARI,KLIKPAPUA.com — Sebanyak 103 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua Barat melakukan aksi penanaman pohon di Pulau Mansinam. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian dari rangkaian proses orientasi tugas dan penyerahan SK CPNS yang dijadwalkan berlangsung pada Kamis (5/6/2025).
Aksi penanaman pohon ini dipimpin langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Kemenag Papua Barat, Luksen Jems Mayor, dan dihadiri oleh para pejabat administrator di lingkungan Kanwil Kemenag Papua Barat.
Dalam arahannya, Luksen Jems Mayor menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan hanya simbol kepedulian terhadap lingkungan, tetapi juga sebagai bentuk komitmen para CPNS untuk memberikan kontribusi nyata sejak awal masa pengabdiannya.
“Pulau Mansinam memiliki nilai historis dan spiritual bagi masyarakat Papua Barat. Menanam pohon di sini bukan sekadar aksi lingkungan, tapi juga bentuk penghormatan terhadap sejarah dan warisan iman di tanah ini,” ujar Kakanwil.
Ia menegaskan bahwa momentum penanaman pohon ini adalah simbol dari tiga nilai utama birokrasi Kementerian Agama: cinta kepada Tuhan, cinta kepada sesama manusia, dan cinta kepada lingkungan.
Dalam suasana penuh khidmat, kehadiran para CPNS dari berbagai penjuru tanah air—mulai dari Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, hingga Maluku—menjadi bukti nyata keberagaman Indonesia yang bersatu dalam semangat pengabdian. Ditekankan pula bahwa ASN Kemenag harus mampu mencerminkan nilai-nilai toleransi, kemanusiaan, dan kepedulian lingkungan dalam setiap tugasnya.
Pulau Mansinam dipilih sebagai lokasi kegiatan bukan tanpa alasan. Pulau ini merupakan titik masuknya Injil di Tanah Papua pada 5 Februari 1855, yang mengawali transformasi peradaban dan kehidupan masyarakat Papua. “Tempat ini sakral. Di sinilah kasih Tuhan menyebar dan menjangkau hati orang Papua. Maka saudara yang memulai karier di sini, harus bekerja melayani Papua dengan sepenuh hati,” katanya.
Selain menanam pohon sebagai bagian dari program nasional “Sejuta Pohon” Kemenag, peserta juga diajak untuk merefleksikan pentingnya menjaga lingkungan sebagai bentuk ibadah dan cinta terhadap ciptaan Tuhan. “ASN Kemenag harus merasa berdosa kalau melihat sampah dan tidak memungutnya. Ini bagian dari wajah birokrasi kita,” tegasnya.
Sebagai penutup, Kakanwil menyampaikan bahwa hidup ini adalah tentang membangun persahabatan, bukan permusuhan. Ia berharap para ASN baru dapat bekerja dengan tulus, menjunjung tinggi nilai-nilai persaudaraan, dan membawa semangat perubahan positif ke lingkungan kerja masing-masing.
“Karir saudara dimulai dari Pulau Mansinam. Tanamlah sejarah hidupmu sendiri, jangan hanya mengagumi sejarah orang lain. Semoga kelak saudara kembali ke sini dan melihat pohon yang pernah saudara tanam telah tumbuh besar,” pungkasnya.(red)