MANSEL,KLIKPAPUA.com– Bupati Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel), Bernard Mandacan, resmi membuka kegiatan konsultasi publik Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (RPHJP) Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Unit II Mansel, pada Rabu (4/6/2025).
Dalam sambutannya, Bupati Bernard menyampaikan penyusunan dokumen RPHJP merupakan langkah strategis dalam menjaga kelestarian sumber daya hutan, sekaligus mendorong pemberdayaan masyarakat di dalam dan sekitar kawasan hutan.
“Penyusunan RPHJP ini merupakan langkah strategis dan sangat penting dalam menjaga keberlanjutan sumber daya hutan, sekaligus mendorong pemberdayaan masyarakat yang hidup di dalam dan sekitar hutan,” ujar Bernard.
Ia menekankan pentingnya semangat perlindungan, pemanfaatan berkelanjutan, serta pemberdayaan masyarakat secara adil dalam dokumen yang sedang dikonsultasikan.
“Saya berharap kegiatan ini tidak sekadar menjadi ajang formalitas, tetapi betul-betul menjadi ruang diskusi terbuka,” tegas Bupati.
Masukan dari semua pihak, mulai dari pemerintah daerah, pemangku kepentingan, akademisi hingga masyarakat adat, sangat dibutuhkan agar dokumen ini benar-benar berpihak pada kepentingan ekologis dan sosial masyarakat Manokwari Selatan.
Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Kehutanan Mansel, Christian Fonataba, menjelaskan konsultasi publik RPHJP ini bertujuan memastikan pengelolaan hutan di wilayah Mansel dilakukan secara partisipatif dan berkelanjutan, serta berpihak kepada masyarakat.
“Penyusunan RPHJP merupakan kewajiban setiap KPHP sesuai amanat Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 8 Tahun 2021, sebagai dasar dalam pengelolaan hutan selama 10 tahun ke depan,” jelas Christian.
Ia juga berharap agar dokumen RPHJP yang disusun tidak hanya menjadi formalitas administratif, melainkan mencerminkan ketajaman dalam mengelola aspek ekologis, sosial, dan ekonomi secara seimbang.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Strategis Konservasi Sahul Papua, Meyti Mongdong, menegaskan pentingnya menjaga kesinambungan pemanfaatan sumber daya alam melalui perencanaan yang matang dan implementasi yang konsisten.
“Kehadiran kita semua dalam konsultasi publik ini adalah untuk memikirkan bersama bagaimana sumber daya alam yang ada bisa dimanfaatkan secara berkelanjutan tanpa merusak lingkungan,” ujar Meyti.
Ia menambahkan, pihaknya sebagai mitra pembangunan berharap agar rencana yang disepakati dalam konsultasi ini dapat ditegakkan secara konsisten.
“Ketika perencanaan ini disetujui dan diterapkan, kami berharap implementasinya bisa dijalankan dengan sungguh-sungguh, agar tujuan awal pengelolaan hutan yang berkelanjutan benar-benar tercapai,” tutupnya. (red)