KAIMANA,KLIKPAPUA.com- UPTD Persampahan Kabupaten Kaimana berhasil menyulap sampah menjadi pupuk kompos yang memiliki nilai ekonomi.
Inovasi ini tidak hanya memberikan manfaat bagi lingkungan, tetapi juga menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Kabupaten Kaimana.
Kepala UPTD Persampahan Kabupaten Kaimana, Binsar Sitanggang, menjelaskan program pengolahan sampah menjadi pupuk kompos ini telah digagas sejak awal tahun 2024.
Hal ini sejalan dengan komitmen Kabupaten Kaimana untuk meningkatkan nilai pengolahan sampah setelah meraih penghargaan sertifikat Adipura.
“Kami telah memproduksi pupuk kompos sebanyak 1 ton lebih, dan yang laku terjual atau dibeli masyarakat Kaimana berkisar 300 kilogram,” ujar Binsar di Kantornya, Jumat (14/6/2024).
Dijelaskan, proses pengolahan sampah menjadi pupuk kompos dilakukan dengan metode komposting yang diproduksi secara berkelanjutan.
Bahan baku yang digunakan berasal dari sampah pasar dan sampah rumah tangga, serta kotoran hewan sapi, kambing, dan ternak ayam.
Pupuk kompos ini dijual dengan harga Rp 10 ribu per kilogram, dan peminatnya cukup banyak. Hasil penjualan pupuk kompos ini telah menghasilkan PAD sebesar Rp 16 juta.
Ke depan, UPTD Persampahan Kaimana berharap agar hasil penjualan pupuk kompos ini dapat dioptimalkan sebagai PAD yang sah.
“Diharapkan, ke depan adanya kerjasama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Kaimana, sehingga pengadaan pupuk kompos tidak lagi dari luar, tetapi melalui UPTD Persampahan Kabupaten Kaimana,” kata Binsar.
Selain menghasilkan PAD, UPTD Persampahan Kaimana juga memberikan edukasi tentang metode pembuatan pupuk kompos kepada petani lokal dan ibu-ibu rumah tangga yang suka menanam.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengolahan sampah yang ramah lingkungan dan bermanfaat.
“Sehingga menjadi tren model bahwa sampah disekitar kita, bisa dikelola dan menjadi sesuatu yang bernilai,” ujar Binsar.
Inovasi UPTD Persampahan Kaimana dalam mengolah sampah menjadi pupuk kompos patut diapresiasi.
Inovasi ini tidak hanya memberikan solusi untuk permasalahan sampah, tetapi juga menghasilkan nilai ekonomi dan manfaat bagi lingkungan. (lau)