Gelar Festival, Disbudpar Ajak Masyarakat Kaimana Lestarikan Noken

0
KAIMANA,KLIKPAPUA.com—Dipusatkan di Taman Kota Jokowi-Iriana, Sabtu (4/12/2021) malam, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kaimana menggelar kegiatan Festival Noken memeriahkan Hari Noken Sedunia Tahun 2021.
Kegiatan yang melibatkan para pelaku sanggar seni dan budaya binaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, serta perwakilan suku asli Kaimana ini, dibuka Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kaimana, Usman Fenetiruma, SE.
Festival Noken yang digelar ini bertujuan; melestarikan Noken sebagai warisan budaya masyarakat asli Papua; menjadikan Noken sebagai simbol perdamaian, kesuburan, jati diri dalam kehidupan masyarakat asli Papua yang lebih baik dan bermanfaat; memberi peluang dan memotivasi perempuan asli Kaimana untuk berkreasi sesuai talenta yang dimiliki.
Memotivasi generasi muda asli Kaimana untuk mengenal, mencintai dan melestarikan seni budaya; memanfaatkan sumber daya alam untuk berkreasi dalam bidang seni kerajinan tangan (kriya) dalam rangka pemenuhan kebutuhan ekonomi; menciptakan lapangan kerja yang efisien bagi masyarakat asli Kaimana.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Usman Fenetiruma berharap, melalui kegiatan ini, masyarakat asli Kaimana merasa terpanggil untuk berkreasi dan berperan aktif dalam proses pengolahan dan pembuatan noken. Proses pengolahan bahan dan pembuatan noken memang sederhana, namun membutuhkan kesabaran, keuletan, ketekunan dan keterampilan yang memadai.
Usman juga berharap agar dengan telah ditetapkan Noken sebagai warisan dunia oleh lembaga dunia Unesco (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) atau Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan yang didirikan PBB pada 4 Desember 2021 ini, masyarakat Kaimana semakin mencintai noken dan menjadikan noken sebagai simbol jati diri.
Dikatakan, kita sudah hidup dengan noken berabad-abad lamanya. Untuk itu noken atau tas rajut khas masyarakat asli Papua yang memiliki nilai filosofis ini, harus terus dilestarikan dan dikembangkan, sehingga jangan sampai tergerus oleh budaya luar yang dikhawatirkan akan menggeser posisi noken.
“Melalui peringatan Hari Noken Sedunia, mati kita berkreasi dan berperan aktif dalam proses pengolahan dan pembuatan noken. Kita lihat saat ini banyak tas-tas modern bermunculan dengan variasi baru. Yang kita khawatirkan adalah suatu saat nanti Noken hanya akan menjadi sebuah cerita tanpa bukti fisik. Oleh karenanya mari kita berkreasi, kita lestarikan dan kembangkan terus noken yang sudah ditetapkan sebagai warisan dunia,” ajaknya. (iw)

Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.