CV.Septi Ros Perkenalkan Kerang Asal Kaimana di Pasaran Jakarta

0
Proses pengemasan kerang asal Kaimana yang akan dikirim ke Jakarta.
KAIMANA,KLIKPAPUA.com- Tidak hanya ikan, Kaimana ternyata memiliki potensi lain bidang kelautan yang cukup menjanjikan dan berpeluang besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. Adalah Kerang atau yang oleh masyarakat Kaimana biasa menyebutnya siput. Hewan laut yang diketahui mengandung banyak nutrisi ini, kini menjadi salah satu jenis makanan favorit yang diminati banyak kalangan.
Jika sebelumnya, kerang hanya dikonsumsi sendiri oleh masyarakat lokal untuk pemenuhan kebutuhan gizi keluarga, kini hewan laut berkulit keras dengan dagingnya yang lunak ini, mulai mengisi container bisnis milik CV. Septi Ros Kaimana menuju ibukota negara.
“Untuk penampungan dan pengirimannya baru berjalan satu bulan ini, setelah kami melakukan survey terkait peluang pasar. Sebelumnya kami memang fokus di hasil ikan. Kerang kita baru sekali melakukan pengiriman dengan total 17 ton. Memang sudah ada pembeli tetap di Jakarta, mereka tertarik dengan kualitas kerang dari Kaimana,” ujar Muhammad Kahir, pimpinan CV Septi Ros saat ditemui, Senin (8/2/2021).
Pria yang memulai usaha bisnisnya dari berdagang ikan ini mengatakan, pihak pembeli menginginkan pengiriman kerang harus utuh, sehingga daging kerang benar-benar berkualitas dan terjaga dari sisi teksturnya. Dikatakan, kerang yang ditampung dan dipasoknya ini, dibeli langsung dari masyarakat, dengan harga Rp.5.000 per kilogram. Kerang yang berhasil ditampung selanjutnya menjalani proses pembersihan untuk kemudian dikemas dan dibekukkan sambil menunggu jadwal pengiriman.
Muhammad juga akui, upayanya melakukan penampungan kerang, selain untuk kepentingan bisnis, juga untuk membantu masyarakat yang selama ini menjual kerang dengan harga yang terlampau murah di pasaran. “Kerangnya kita beli dari masyarakat yang langsung mengantarnya ke lokasi penampungan. Selain untuk tujuan bisnis, kita juga ingin membantu masyarakat yang selama ini menjual kerang dengan harga yang sangat murah. Biasanya satu kantong yang isinya sekitar 10 kilo mereka jual dengan 10 atau 20 ribu, sekarang setelah adanya peluang pasar masyarakat bisa dapat dengan harga Rp.5000 per kilogram,” ungkap Muhammad di lokasi usahanya Jalan Sapta Taruna, Krooy.
Menurutnya, respon masyarakat terhadap peluang baru ini cukup bagus, terutama masyarakat Arguni. Oleh karenanya, ia berharap agar produksi kerang tetap stabil, sehingga pengiriman ke Jakarta berjalan secara berkesinambungan sesuai denga tingginya permintaan.  “Respon masyarakat cukup bagus, terutama di Arguni sebagai daerah penghasil kerang paling banyak. Ada keinginan saya untuk membeli langsung kesana, tapi masyarakat sendiri maunya hantar sendiri ke kota. Mereka memang sangat antusias dengan peluang baru ini. Saya berharap tingginya semangat mereka diikuti produksi kerang yang stabil supaya pengiriman ke Jakarta tidak terputus. Karena ini juga menyangkut kepercayaan, mengingat dari sana juga permintaannya cukup tinggi,” harap pengusaha muda asal Sulawesi ini.
Menutup keterangannya, Muhammad mengakui, untuk kelancaran proses pengiriman kerang dan hasil laut lainnya, pihaknya memperkerjakan 18 karyawan yang didominasi masyarakat lokal asli Papua. Langkah ini diambil selain untuk memberdayakan masyarakat lokal, juga bertujuan melatih mereka agar suatu saat bisa mencapai kemandirian. (iw)


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.