Buka Temunas Pamka GPKAI di Pegaf, Gubernur Mengaku Bangga Atas Pelayanan GPKAI

0
Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan membuka Temu Nasional Pemuda GPKAI. Turut hadir Bupati Manokwari Hermus Indou, Bupati Pegunungan Arfak Yosias Saroy, Anggota DPD-RI Yance Samonsabra, Staf Khusus Presiden Billy Mambrasar, beserta Forkopimda dan beberapa pimpinan OPD baik kabupaten maupun Provinsi Papua Barat. (Foto: Ist)
MANOKWARI,KLIKPAPUA.com—Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan secara langsung membuka Temu Nasional Pemuda GPKAI di Kabupaten Pegunungan Arfak.
Pembukaan temu Nasional Pemuda GPKAI dihadiri Bupati Manokwari Hermus Indou, Bupati Pegunungan Arfak Yosias Saroy, Anggota DPD-RI Yance Samonsabra, Staf Khusus Presiden Billy Mambrasar, beserta Forkopimda dan beberapa pimpinan OPD baik kabupaten maupun Provinsi Papua Barat.
Dominggus Mandacan saat membuka Temu Nasional Pemuda GPKAI mengatakan, sejarah membuktikan bahwa gereja lebih dulu hadir sebagai perintis untuk membuka isolasi kegelapan di tanah Papua yang dimulai pada 5 Februari 1855 oleh kedua hamba Tuhan Ottow dan Geisstler di Pulau Mansinam dengan doa sulung yang disebutkan mereka “dengan nama Tuhan kami menginjak Tanah ini”  sejak saat itu Injil mulai disebarkan untuk menerangi kegelapan di atas tanah Papua.
Kemudian setelah 100 tahun kemudian Tuhan mengutus kedua misionaris lagi yaitu Walter Jhon Erikson dan Eduard Raimon Tritt ke tanah Papua untuk memperkuat terang Injil dan menerangi daerah pedalaman yang masih dikuasai kegelapan.  Mereka dua mati syahid pada 28 September 1952 di kepala burung Papua yaitu dekat Kampung Mupas Aifat Timur Tengah Kabupaten Maybrat. Hal ini disampaikan Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan saat membuka Temu Nasional Pemuda GPKAI di Sururey, Kabupaten Pegunungan Arfak, Rabu (19/5/2021).
Lanjut Dominggus mengatakan, kematian mereka tidak sia-sia sesuai Injil Yohanes 12: 23 ” Jikalau Biji Gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati. Ia tetap satu biji saja. Tetapi jika ia mati akan menghasilkan banyak buah. “Darah kedua martir adalah bibit unggul pertumbuhan gereja,l buah dari pengorbanan kedua martir ini lahirlah gereja persekutuan Kristen Alkitab Indonesia yang bertumbuh lebat di daerah-daerah yang jauh dari keramaian,” jelas Dominggus.
Sebagai Gubernur dirinya bangga atas pelayanan GPKAI yang berkomitmen dan konsisten dalam melayani di daerah-daerah tersulit  di tanah Papua. Kabupaten Pegunungan arfak yang dilayani oleh satu denominasi gereja yaitu GPKAI sebagai bukti bahwa GPKAI memiliki komitmen kuat dalam menjangkau jiwa-jiwa dan menaklukkan daerah-daerah yang terisolir dan sulit dijangkau.
“Temu nasional Pamka GPKAI adalah suatu momen yang strategis dengan tujuan untuk mempersatukan para pemimpin Pamka di seluruh Indonesia untuk membahas isu-isu strategi yang berkembang, khusus yang berkaitan dengan peran pemuda dalam memberikan sumbangsih pembangunan baik di gereja pemerintah maupun di masyarakat,” tandasnya.
Temu nasional Pamka GPKAI ini juga merupakan wadah untuk mengevaluasi dan menetapkan program pelayanan Pamka baik di departemen Pamka di Majelis Umum, Majelis Daerah dan Jemaat. “Untuk itu manfaatkanlah kesempatan ini sebaik-baiknya agar dapat merealisasikan tujuan visi dan misi bagi kemajuan pelayanan GPKAI. Sebelum saya mengakhiri sambutan ini saya berpesan kepada seluruh peserta untuk dapat mengikuti dan mensukseskan acara Temu Nasional Pemuda GPKAI ini hingga selesai dengan bekerjasama menjaga keamanan dan tetap mengikuti semua acara sesuai jadwal,” pungkasnya.(aa/*)

Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.