KLIKPAPUA.COM,BENGKULU – Sudah tidak kita ragukan lagi bahwa perkembangan teknologi juga mempengaruhi kemajuan dalam pelayanan kesehatan, contohnya termometer digital, rontgen, dan alat Cek Kondisi Janin (USG) yang sangat membantu dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit yang sangat penting perannya bagi dunia kesehatan dan kedokteran.
Saat ini pemerintah sudah banyak berupaya untuk meningkatkan ketersediaan alat-alat medis guna untuk mencegah, mengetahui, meringankan, dan merawat serta membantu memulihkan kesehatan orang sakit. Tingginya kebutuhan dan manfaat teknologi dalam dunia kesehatan sekarang, memberikan inspirasi bagi mahasiswa Program Studi Teknik Elektro Universitas Bengkulu menciptakan inovasi terbaru yaitu Health Forecasting (HF) sebagai solusi identifikasi pra dan pasca gangguan kesehatan dengan konsep pengolahan citra digital melalui iris mata yang mampu mendiaknosis kesehatan tanpa operasi.
Cara kerjanya, Health Forecasting (HF) akan mengambil gambar iris mata yang akan diolah dengan kecerdasan buatan (Artificial Intelligent) untuk proses data pada mini komputer yang tersusun beberapa bagian di antaranya layar, kamera, memori yang bertugas sebagai penyimpan data basis untuk keperluan analisis.
Hasil pemikiran yang dilakukan tiga mahasiswa Teknik Elektro Universitas Bengkulu yang bernama Ludi Juliansyah (2015), Kopli Adma Jaya (2016), dan Kiang Santan (2017) masuk dari salah satu tim yang dinyatakan lolos penerima dana proposal Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karsa Cipta (PKM-KC) diikuti dari 3200 Tim yang diselenggarakan Kemenristekdikti usulan tahun 2018, anggaran tahun 2019 dan diapresiasikan oleh pihak Universitas Bengkulu.
Penelitian itu juga direspon dengan sangat baik oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Bengkulu bapak Dr Drs Syahrial,M.A, M.Phil. “Saya sebagai Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Bengkulu, sangat mendukung kegiatan PKM-KC terutama pada Teknik Elektro, semoga sukses selalu dalam berinovasi untuk memberikan manfaat,” ungkap Syahrizal saat di temui oleh tim HF PKM-KC, Selasa (11/06/2019).
Dalam melakukan penelitian, tim HF PKM-KC juga didukung Klinik Syafakillah yang sangat mengapresiasi inovasi terbaru yang diciptakan mahasiswa Universitas Bengkulu, terkhusus mahasiswa Teknik Elektro.
“Saya sangat mengapresiasikan penelitian mahasiswa ini guna untuk memenuhi kebutuhan alat medis pada dunia kesehatan, semoga hasilnya akan memberi dampak dan manfaat bagi dunia kesehatan,” ujar Nova, pimpinan Apotek Syafakillah dalam keterangannya beberapa waktu lalu.
Dalam penelitiannya itu, tim HF PKM-KC diharapkan dapat memberikan manfaat bagi dunia kesehatan di kemudian hari. Penelitian itu juga dibimbing oleh akademisi Indra Agustian, S.T., M.Eng dan didukung juga oleh Ketua Program Studi Teknik Elektro, Khairul Amri Rosa, S.T.,M.T dan Wakil Dekan Fakultas Teknik, Afdhal Kurniawan Mainil, S.T.,M.T.
Berikut penjelasan terkait alat yang dihasilkan tim HF PKM-KC:
Penjelasan Komponen Utama
1) Scan Mata
Terdapat dua kamera yang berfungsi sebagai pembaca irisan mata kiri dan kanan.
2) Posisi kamera
Kamera diletakan tegak lurus terhadap posisi mata dengan jarak minimal 2 cm dari mata ini bertujuan citra yang didapatkan dengan kualitas baik.
3) Posisi LCD
Seluruh komponen elektronik ditanamkan di bagian dalam HF dengan LCD touchscreen terletak di bagian depan untuk mengontrol kinerja HF.
4) Kamera
Kamera Logitech C930e dan ISP digunakan untuk mendeteksi citra irisan mata yang terlihat agar lebih jelas.
5) Raspberry Pi 3 B+
Mikroprosesor yang digunakan harus memiliki kecepatan data diatas 1.4 GHz untuk melakukan proses pengolahan data yang di ambil oleh kamera.
6) LCD
Tampilan interface yang digunakan untuk memudahkan output dan input dapat dikendalikan.
7) Power Suplay Raspberry Pi 3 B+
Power Suplay yang digunakan yaitu DC 5-12 volt untuk menjalankan fungsi dari masing- mas ing komponen elektronik.
8) Memori
Memori dipasang pada Raspberry Pi 3 B+ yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan database.