TERNATE,KLIKPAPUA.com– Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku melalui Aviation Fuel Terminal (AFT) Babullah dan Fuel Terminal (FT) Ternate bersama PJ Gubernur Maluku Utara menggelar pendampingan trauma healing kepada anak-anak pengungsi korban bencana banjir bandang Kelurahan Rua, Kota Ternate di Posko SMK 4 Pelayaran, (26/8/2024).
“Kami mengajak mereka bernyanyi serta bermain untuk meringankan trauma dari bencana yang terjadi, dan harapannya dengan adanya relawan Pertamina dapat menghibur anak-anak yang juga menjadi korban bencana banjir bandang,” ujar Sinki Anggriani selaku Community Development Officer (CDO) Pertamina AFT Babullah.
Dalam kesempatan yang sama, PJ Gubernur Maluku Utara Samsuddin A. Kadir ikut berbagi keceriaan dan kebahagiaan dengan anak-anak pengungsi korban bencana.
“Ini merupakan bencana alam yang tidak diduga, jadi semoga kita bisa tetap jaga keceriaan, disini juga banyak kakak-kakak relawan yang menghibur adik-adik semua, ucapnya.
Samsuddin menyampaikan rasa apresiasi kepada CDO Pertamina yang telah melakukan pendampingan trauma healing kepada anak-anak pengungsi korban bencana.
“Terima kasih juga kepada kakak-kakak relawan Pertamina yang sudah ada disini telah mengajak adik-adik bermain dan bernyanyi bersama-sama, ini sangat berguna bagi pemulihan mental adik-adik,” pungkasnya.
Edi Mangun selaku Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku mengungkapkan bahwa kegiatan pendampingan trauma healing ini bertujuan untuk menghilangkan rasa trauma dan sedih bagi para pengungsi, terlebih pada anak-anak.
“Dari tim Pertamina bersama Pemerintah kompak mengadakan kegiatan bermain dan bernyanyi bersama anak-anak di pengungsian supaya anak-anak ini bisa lebih senang dan rileks menghadapi situasi yang ada. Hal ini juga bertujuan untuk meringankan rasa trauma bencana bagi anak-anak korban bencana di Kelurahan Rua,” ujarnya.
Edi berharap, kegiatan trauma healing ini bisa membantu para pengungsi khususnya anak-anak dari sisi psikologis. “Anak-anak sudah seharusnya memiliki waktu dan masa bermain yang cukup supaya tumbuh kembangnya tidak terganggu dan tidak ada dampak yang buruk bagi psikis anak-anak,” ia mengakhiri.(rls)