Transaksi Digital Papua Barat Melesat, QRIS Tembus Rp1,42 Triliun

0
Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) Papua Barat di Manokwari. (foto: Elyas/klikpapua)

MANOKWARI,KLIKPAPUA.com– Bank Indonesia (BI) Papua Barat mencatat pertumbuhan signifikan penggunaan layanan pembayaran digital di Papua Barat dan Papua Barat Daya sepanjang 2025.

Hal ini disampaikan Kepala Perwakilan BI Papua Barat, Setian, dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) Papua Barat 2025 di Gedung PKK Papua Barat, Selasa (2/12/2025).

Setian mengungkapkan bahwa adopsi QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) terus melesat hingga Oktober 2025.

Jumlah pengguna QRIS di Papua Barat dan Papua Barat Daya mencapai 114.184 orang atau tumbuh 7,44 persen secara tahunan (yoy).

Pertumbuhan ini didukung oleh ekosistem yang semakin kuat dengan total 58 ribu merchant di kedua wilayah.

Pertumbuhan penggunaan QRIS turut berdampak pada lonjakan nilai dan frekuensi transaksi. Papua Barat mencatat transaksi senilai Rp1,42 triliun atau meningkat 377 persen (yoy) dengan total 13,20 juta transaksi, naik 694 persen (yoy).

Sementara itu, Papua Barat Daya mencatat nilai transaksi Rp1,99 triliun atau tumbuh 324 persen (yoy) dengan 18,33 juta transaksi, naik 493 persen (yoy).

“Lonjakan ini menegaskan QRIS sebagai pilihan utama masyarakat dan menunjukkan semakin kuatnya budaya transaksi digital di kedua wilayah,” jelas Setian.

Selain QRIS, layanan pembayaran cepat BI-Fast juga mengalami pertumbuhan signifikan.

Setian menyampaikan bahwa total frekuensi outgoing BI-Fast sepanjang Januari hingga Oktober 2025 mencapai 11,31 juta transaksi, sementara frekuensi incoming mencapai 10,32 juta transaksi.

Dari sisi nominal, transaksi outgoing BI-Fast tercatat sebesar Rp21,66 triliun, sedangkan nominal incoming mencapai Rp20,11 triliun selama periode yang sama.

Setian menegaskan bahwa peningkatan pesat layanan pembayaran digital menunjukkan perubahan perilaku masyarakat yang semakin adaptif terhadap transaksi nontunai, serta mencerminkan penguatan ekosistem ekonomi digital di Papua Barat dan Papua Barat Daya. (dra)


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses