BI Papua Barat Siapkan Uang Tunai Rp1,52 Triliun untuk Nataru

0
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Barat, Setian, memastikan ketersediaan uang tunai di wilayahnya. (Foto: Elyas/klikpapua)

MANOKWARI,KLIKPAPUA.com- Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Papua Barat telah menyiapkan uang tunai sebesar Rp1,52 triliun guna memenuhi kebutuhan masyarakat selama Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Langkah ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan uang tunai yang mencukupi, terutama dalam menghadapi peningkatan transaksi selama libur akhir tahun.

Kepala Kantor Perwakilan BI Papua Barat, Setian, menyebutkan bahwa uang tunai yang disiapkan terdiri dari Rp1,31 triliun untuk Uang Pecahan Besar (UPB) dan Rp21 miliar untuk Uang Pecahan Kecil (UPK).

Jumlah tersebut telah disesuaikan dengan proyeksi kebutuhan masyarakat Papua Barat. BI terus berkomitmen memastikan kebutuhan uang tunai masyarakat terpenuhi, terutama menjelang Natal dan Tahun Baru.

“Penyediaan uang tunai tersebut berdasarkan perhitungan kebutuhan uang tunai di Provinsi Papua Barat yang mencatat kebutuhan sebanyak Rp1,10 triliun untuk UPB dan sebesar Rp13 miliar untuk UPK,” ujar Setian, di Manokwari, Kamis (5/12/2024)

Untuk mendukung distribusi uang tunai yang efektif, BI Papua Barat telah menerapkan sejumlah strategi, antara lain Koordinasi dengan Perbankan.

BI bekerja sama dengan bank-bank di Papua Barat untuk memastikan mekanisme penarikan uang selama Nataru berjalan lancar.

Pengiriman Uang Lebih Awal (Front Loading), Uang tunai dikirim lebih awal dari Depo Kas Wilayah untuk memastikan kecukupan kas di daerah.

Monitoring Harian, BI membentuk tim khusus untuk memantau posisi likuiditas perbankan secara intensif setiap hari.

Transaksi Antarbank (TUKAB), BI memastikan kerja sama antarbank berjalan optimal guna mendukung kebutuhan masyarakat.

“Kami tidak hanya memastikan ketersediaan uang, tetapi juga mendukung kelancaran distribusi ke seluruh wilayah di Papua Barat, termasuk daerah-daerah terpencil,” tambah Setian.

Selain uang tunai, BI Papua Barat juga mendorong masyarakat untuk memanfaatkan sistem pembayaran non-tunai selama Nataru.

Berbagai metode pembayaran digital, seperti QRIS, kartu debit/kredit, dan layanan transfer melalui BI-FAST, SKNBI, serta BI-RTGS, telah disediakan untuk mempermudah transaksi masyarakat.

“Bank Indonesia terus mengawasi kelancaran transaksi non-tunai dan memastikan seluruh infrastruktur sistem pembayaran berjalan lancar, terutama dalam menghadapi lonjakan volume transaksi,” kata Setian.

BI juga menyediakan layanan call center BI BICARA 131 yang dapat diakses 24 jam oleh masyarakat untuk keluhan atau pengaduan terkait layanan sistem pembayaran.

Selain memastikan kelancaran transaksi, BI Papua Barat bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) melakukan berbagai upaya untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pasokan selama Nataru.

Koordinasi dengan otoritas bandara, pelabuhan, dan jasa ekspedisi untuk memastikan kelancaran distribusi komoditas, khususnya pangan.

Mendorong kampanye #BelanjaBijak guna menghindari panic buying.

“Kami bersama TPID terus berupaya menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan selama periode Nataru. Ini merupakan langkah penting untuk memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi dengan harga yang terjangkau,” tutup Setian. (dra)


Komentar Anda

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.