PEGAF,KLIKPAPUA.COM— Pemerintah Kabupaten Pegunungan Arfak melalui Dinas Sosial Dan Pemberdayaan Masyarakat Kampung melaksanakan rapat koordinasi Tim Inovasi Kabupaten (TIK) Pegaf tahun 2019 bertempat di Aula Kantor Distrik Anggi, Selasa (1/10/2019).
Tenaga ahli pemberdayaan masyarakat kampung, Hans Leonard Bonepay, saat ditemui usai menggelar rapat tersebut, mengatakan, Tim Inovasi Desa (TID) mempunyai beberapa sasaran, salah satunya untuk mengembangkan ekonomi lokal (kampung) dengan memanfaatkan potensi di masing-masing kampung.
Secara garis besar, penduduk di daerah dengan julukan negeri atas awan Papua adalah masyarakat yang berlatar belakang petani. Sehingga fokus tim inovasi desa/kampung di negeri kabut yaitu mendorong penggunaan dana kampung untuk mengembangkan ekonomi desa melalui sektor pertanian.
“Sudah tiga tahun sejak tahun 2017 lalu, kami fokus di bidang pertanian yang merupakan potensi unggulan. Ada pengembangan hasil pertanian seperti sayur-sayuran dataran tinggi. Kami melatih masyarakat baik itu dari pengadaan bibit sampai melatih masyarakat untuk pengembangannya,” katanya.
Selain sektor pertanian, kata Hans, melalui dana kampung yang disalurkan oleh pemerintah pusat, tim inovasi desa/kampung juga mendorong pengembangan budidaya ikan air tawar, khususnya kampung-kampung di sekitar kedua danau.
Namun dari keterangan yang diberikan Hans, penggunaan dana kampung belum menyentuh potensi pariwisata yang merupakan salah satu sektor unggulan di daerah ini.
“Sekitar 80 persen pemanfaatan dana kampung masif fokus pada pemenuhan kebutuhan dasar yaitu pembangunan rumah dan pemukiman. Sehingga terkait pengembangan pariwisata yang merupakan potensi daerah belum terpikirkan oleh masyarakat setempat,” katanya.
Selain mendorong pengembangan ekonomi kampung melalui potensi daerah, ada beberapa kampung di Pegaf yang menggunakan dana kampung untuk membangun PLTMH dan Bumdes.
“Ada dua PLTMH berdaya kecil yang dibangun dua kampung di Distrik Anggigida dan satu kampung di Distrik Membey. Dan juga ada 25 Bumdes yang beroperasi menggunakan dana kampung,” pungkasnya. (rls)