Disperindagkop Kaimana: Stok Beras 3 Bulan Aman Meski Harga Naik

0
M. Husein Hassannoesi, Kepala Disperindagkop Kabupaten Kaimana. (FOTO: Laurens/klikpapua)

KAIMANA,KLIKPAPUA.com- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kaimana melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) melakukan pengawasan terhadap komoditas beras di wilayahnya. Beberapa Minggu terakhir ini harga beras mengalami kenaikan signifikan.

M. Husein Hassannoesi, Kepala Disperindagkop Kaimana mengatakan, saat ini pihaknya bersama satgas pangan sedang fokus melakukan pemantauan terhadap kenaikan harga beras di pasar Inpres Kaimana.

Dari hasil pemantauan, harga beras medium di pasar Inpres Kaimana mencapai Rp 18 ribu per kilogram dari harga normal Rp13 ribu hingga Rp 14 ribu perkilogram. 

Sementara, harga beras premium kemasan 20 kg yang sebelumnya per karung dibandrol dengan harga Rp 295.000 naik menjadi Rp 330.000 hingga 340.000 per karung. Begitu juga dengan beras kemasan 10 kilo kini dibandrol Rp 165.000 per karung.

“Naiknya harga beras, disesuaikan dengan kondisi yang dihadapi petani saat ini, karena dampak dari elnino, beberapa daerah penghasil beras terbesar mengalami gagal panen, yang berdampak naiknya harga beras mulai dari tingkat produsen hingga konsumen,” terang Husein, saat dikonfirmasi media ini, Selasa (5/3/2024) di ruang kerjanya.

Menurutnya, kondisi seperti ini tentu menjadi atensi bagi pemerintah Kabupaten Kaimana melalui Dinas terkait, untuk terus mengontrol dan melakukan pengawasan terhadap harga beras di pasar, yang bisa saja dimanfaatkan oleh para pedagang, untuk menaikan harga, apalagi menjelang bulan Ramadhan.

Ia berharap, agar pihaknya bisa menjaga ketersediaan stok beras di Kaimana, agar bisa bertahan sampai 3 bulan kedepan, sesuai dengan laporan dan data dari distributor dan pemasok yang disesuaikan dengan kondisi serta harga beras yang terus meningkat. 

“jadwal telah dibuatkan, akan ada tim pemantau yang akan melakukan pengawasan melekat setiap hari di Pasar, guna melaporkan data harga 24 barang komoditi termasuk perkembangan harga beras yang akan dikirimkan kepada Kementerian Perdagangan melalui aplikasi SP2KP,” pungkasnya. (lau)



Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.