MANOKWARI,KLIKPAPUA.com— Setelah menunggu 2,5 tahun dalam masa pandemi Covid-19, Masjid Baitul Amin di kampung Udapi Hilir/SP 4 Distrik Prafi akhirnya diresmikan oleh Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan dan Bupati Manokwari Hermus Indou, Rabu (11/5/2022).
Masjid Baitul Amin dibangun megah sejak 2019 lalu, dengan luas bangunan 23 meter x 29 meter dengan menelan anggaran sebesar Rp.8.817.899.200,00. Peresmian masjid ini ditandai dengan pengguntingan pita dan dilanjutkan penandatanganan prasasti.
Bupati Manokwari Hermus Indou dalam sambutannya mengatakan, Pemerintah Kabupaten Manokwari mengapresiasi panitia pembangunan dan masyarakat yang telah mewujudkan pembangunan Masjid Baitul Amin.
Dikatakan Bupati Hermus, kemegahan masjid yang dibangun menggambarkan kemajuan peradaban masyarakatnya dan pemerintah daerah ini. “Dararan Wapramasi memiliki prospek yang penting dan besar untuk pengembangan kota Manokwari ke depan, pembangunan Manokwari kedepan tidak hanya terkosentrasi di Teluk Sawaibu, Wosi dan sekitarnya tetapi pembangunan Manokwari kedepan diarahkan ke dataran Wapramasi,” tutur bupati Hermus.
Orang nomor satu di Manokwari ini juga mengutarakan, pembangunan di Wapramasi bagian dari upaya mempersiapkan masa depan di daerah ini. “Kita sedang mempersiapkan seuatu ketika kota Manokwari terbentuk, Kabupaten Manokwari secara otomatis pindah ke dataran Wapramasi, kalau sudah pindah ke sini tidak susah payah untuk membangun infratruktur lagi, karena sebagian sudah tersedia semua, tinggal pemerintahan melanjutkan untuk kesejahteraan masyatakat,” ucapnya.
Lebih lanjut, Bupati Hermus mengatakan, melalui pembangunan Masjid Baitul Amin ini merupakan ciri Manokwari sebagai kota religi, tidak hanya dari megahnya gereja saja tetapi juga harus dari masjid dan rumah rumah ibadah lainnya.
“Semua dibangun megah untuk membuktikan bahwasannya Manokwari sebagai kota injil, kota religi benar benar membumi hari ini. Injil yang dibumikan oleh mumat Kristiani tidak terbatas hanya untuk umat Kristen saja melainkan untuk semua umat di daerah ini,” ujarnya.
Diakhir sambutannya, Bupati Hermus mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga toleransi yang selama ini sudah terjalin dengan baik. “Mari kita jaga kebersamaan, keberagaman di daerah ini, untuk terus menjaga toleransi umat beragama yang selama ini sudah terjalin baik, agar tanah ini selalu diberkati Tuhan Yang Maha Esa,” pungkasnya.
Sementara Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, dalam sambutannya juga mengajak untuk menjaga kegeragaman di daerah ini dengan mempererat tali persaudaraan antar umat beragama, agar terwujudnya keamanan dan kedamaian di Papua Barat.
Dominggus menyebut Papua Barat untuk toleransi kerukunan antar semua suku ras, adat dan agama mendapatkan peringkat pertama sejak 2017 dari kementerian Agama RI, yakni harmoni award.
“Untuk indeks toleransi antara agama, Papua Baart mendapatkan nilai terbaik dari seluruh Indonesia pada 2017, pada tahun ini Papua Barat menempati peringkat keempat. Untuk itu mari kita jaga baik toleransi antara umat beragama, suku maupun ras di Papua Barat agar kembi menempati peringkat satu,” tuturnya. (dra)