dr Arnold: Penyebaran Covid-19 di Papua Barat Sudah Sangat Mengkhawatirkan

0
Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Papua Barat, dr Arnoldus Tiniap. (Foto: Aufrida/klikpapua)
MANOKWARI,KLIKPAPUA.COM– Dua hari terakhir  ini kasus pandemi Covid-19 meningkat tajam di Provinsi Papua Barat. Untuk hari Sabtu, 12 September, tambahan kasus mencapai  67 orang, dan Minggu 13 September   kasus mencapai 63 orang.
Dilihat belakang ini ada upaya yang dilakukan baik dari pemerintah daerah TNI Polri terkait kampanye untuk penggunaan masker. “Masker merupakan salah satu dari protokol kesehatan, selain cuci tangan dan jaga jarak. Pakai Masker itu yang paling utama dan wajib,” tegas Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan  Covid-19 Provinsi Papua Barat, dr Arnoldus Tiniap saat ditemui di ruang kerjanya di RSU Papua Barat, Senin ( 14/9/2020).
Menurut Arnold,  selain penegakan protokol kesehatan, yang paling penting adalah mengevaluasi kinerja gugus tugas keseluruhan baik di provinsi maupun kabupaten /kota, untuk menilai sejauh mana upaya-upaya yang sudah dijalankan.
“Apakah sudah berjalan maksimal dan optimal,  karena ada masukan-masukan dari daerah. Masukan dari teman-teman dari kabupaten  untuk kita melakukan evaluasi secara bersama provinsi dan kabupaten untuk melakukan pertemuan bersama melalui media daring,  untuk mencari solusi langkah-langkah apa yang perlu  dilaksanakan bersama,” ungkap Arnold.
Lanjut Arnold, bahwa penyebaran Covid-19 di Provinsi Papua Barat sudah sangat mengkhawatirkan, karena daerah-daerah yang dulunya kembali ke zona hijau, sekarang sudah balik lagi menjadi zona merah, seperti Raja Ampat, Bintuni, dan Manokwari Selatan. “Raja Ampat yang begitu stagnan diangka 19, kemarin naiknya sangat signifikan di angka 33 kasus, sehingga menunjukkan sebenarnya kasus ini sudah menyebar di semua tempat,” ungkap dr.Arnold.
Lebih lanjut disampaikan, tidak menuntut kemungkinan   Kabupaten Tambrauw dan Pegaf yang dulunya zona hijau bisa menjadi merah, mengingat kedua kabupaten ini aktifitasnya sangat tinggi baik. “Tambrauw yang pulang pergi Sorong, begitu juga Pegaf yang pulang pergi Manokwari,” katanya.
drArnold menambahkan, pohaknya akan meminta pimpinan daerah untuk bersama mengevaluasi Kabupaten Tambrauw dan Pegaf. “Karena jangan kita meninabobokan masyarakat terkait permasalahan  kesehatan yang ada masyarakat dianggap dalam tanda kutip seolah-olah tidak ada masalah, padahal penyakitnya ada menyebar,  karena dua daerah-daerah tersebut itu aktifitas warga itu tinggi, “ pungkasnya.(aa)
Editor: BUSTAM


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.