MANSEL,KLIKPAPUA.COM– Bupati Manokwari Selatan, Markus Waran, mengaku selalu terbuka dalam setiap menerima kritik dan saran dari masyarakat. Keterbukaan itu dilakukan sejak Ia memimpin Manokwari Selatan hingga saat ini.
Peryataan ini disampaikan Markus di hadapan para simpatisannya, baru-baru ini, di Ransiki. Markus bahkan meminta masyarakat setempat untuk terus menjaga sikap kritis terhadap pemerintah. Karena hal tersebut menurutnya, baik. “Sebab kritik sangat membantu pemerintah dalam merencanakan dan melaksanakan program, agar tepat sasaran serta tepat guna,” tutur Markus.
Lebih lanjut Markus mengingatkan, agar masyarakat dalam menggunakan hak kontrol perlu juga diingat, agar tidak dibarengi dengan sikap pesimis yang berlebihan. Karena menurutnya sikap seperti itu justru menghambat jalannya pelayanan kepada masyarakat.
“Kita belum jalankan sudah dicurigai yang macam-macam, tanpa dasar bukti yang kuat. Kritik silahkan, hal itu bagus, agar program yang dijalankan jauh lebih haik,” katanya.
Senada disampaikan Wakil Bupati Mansel Wempi Welly Rengkung. Bahwa dalam menyampaikan kritikan, masyarakat juga harus menyampaikan secara jelas apa yang dikritisi. Letak kekurangannya dimana, dan saran solusinya seperti apa? “Dengan demikian kita bisa cepat memahami keinginan masyarakat, kalau tidak jelas apa yang dikritik apa kekurangannya dan apa saran solusinya, bagaimana kita mau menyesuaikannya. Tidak mungkin kita menduga-duga, apa yang ada didalam pikiran bapak/ibu sekalian,” terang Wempi.
Salah satu contoh, meskipun formasi CPNS formasi tahun 2018 kuota kelulusan 80 persen untuk Orang Asli Papua (OAP) dan 20 persen untuk Non Papua, sudah terpenuhi, tetapi masih saja ada sikap protes dari para oknum pancaker.
“Kuota ini sudah kita penuhi dan bahkan melampaui, tapi masih juga di demo. Kondisi ini justru membuat kita kebingungan apa keinginan mereka sebenarnya. Kalau soal pengumuman memang perlu bersabar, karena payung hukumnya belum terbit. Kita tunggu payung hukum dikeluarkan Menpan RB dulu, supaya hasil pengumumanya tidak disebutkan ilegal,” tegas Markus menambah.
Markus pada kesempatan itu juga meminta seluruh warga Mansel agar jangan terlalu berpikir negatif yang berlebihan. Ia mengaku perhatian pasangan ‘Mawar’ untuk anak-anak Manokwari Selatan tidak perlu diragukan. “Yang (maaf) ‘momo’ saja saya angkat jadi honor, apalagi kalian yang dalam kategori normal, tidak mungkin saya abaikan,” tegasnya. (red)