KLIKPAPUA.COM,JAYAPURA– Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Papua dan Pengurus Provinsi (Pengprov) Cabang Olahraga (Cabor) menyepakati penetapan atlet-atlet inti Papua yang akan berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2020 mendatang di Bumi Cenderawasih. Selama sepekan kedepan, seluruh data atlet inti PON Papua akan diverifikasi dan diserahkan ke KONI untuk menjadi rujukan diterbitkannya Surat Keputusan (SK) bagi atlet dan pelatih untuk menjalani pemusatan latihan atau Training Center (TC) terpusat.
“Jumat (13/6/2019) besok, KONI secara resmi akan menyurat ke Pengprov untuk menetapkan dan memasukan data-data atlet intinya sesuai kuota PON. Termasuk juga para pelatihnya. Selama Sepekan kita berikan waktu untuk menyelesaikannya. Setelah itu, kita akan SK-kan untuk masuk TC Terpusat,” ungkap Sekretaris Umum KONI Papua, Kenius Kogoya.SP.M.Si saat pemaparan pada Forum Diskusi Pelaksanaan TC Terpusat PON XX yang berlangsung di Ballroom Swiss Belhotel Jayapura, Kamis sore (12/6/2019).
Kenius menginformasikan bahwa hingga kini data atlet Papua yang sudah masuk ke KONI mencapai 1369 atlet. Jumlah tersebut merupakan rekor dan sejarah baru bagi Papua. Pasalnya, dari PON ke PON, jumlah atlet Papua yang disiapkan tidak lebih dari 1000 atlet. Namun demikian, jumlah ini akan mengalami penyusutan seiring dengan proses promosi degradasi dalam penentuan atlet inti Papua.“Dari jumlah atlet yang ada saat ini yakni 1369 atlet akan dikurangi untuk memenuhi kuota di PON.”
Lebih lanjut ditegaskannya bahwa dengan penetapan dan pengisian atlet-atlet inti tersebut maka seluruh tanggung jawab dan pelatihan para atlet Papua diawasi dan dikendalikan langsung Pusat Pembinaan dan Latihan Provinsi (Pusatlaprov) KONI Papua yang diketuai Kepala Staf Kodam XVII Cenderawasih, Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Irham Waroihan.
Menurutnya, Pengprov wajib mengisi dan mengajukan nama-nama atlet terbaiknya ke KONI dalam waktu sepekan. Tidak ada alasan bagi tiap Pengprov untuk menunda, karena selama kurun waktu 6 bulan terakhir para atlet sudah mengikuti TC berjalan.
“TC berjalan selama 6 bulan kemarin, kamu sudah diberikan waktu yang cukup untuk memilih atlet-atlet yang berbakat dan berpotensi. Oleh karena itu, wajib bagi tiap Pengprov segera masukan nama-nama atletnya,”ujar Kenius Kogoya.
Ditempat yang sama, Ketua Pusatlaprov Papua, Brigjen TNI Irham Waroihan menegaskan bahwa atlet-atlet Papua yang masuk TC terpusat dan diawasi Puslatprov merupakan terbaik dan diproyeksikan menyumbangkan medali emas.
“Kita sepakat dengan KONI bahwa atlet-atlet yang masuk TC terpusat dan dikendalikan Puslatprov adalah atlet terbaik yang akan kita jadikan jagoan dalam PON XX mendatang. Mereka disiapkan untuk merebut medali emas. Mereka akan didampingi tim psikolog juga,”ungkap Brigjen Irham.
Puslatprov, lanjut Irham Waroihan, tidak lagi melakukan pembinaan bagi atlet namun lebih pada peningkatan kualitas dari para atlet meliputi taktik,teknik dan strategi untuk mencapai prestasi puncak di PON XX.
Mengenai lokasi TC di dalam Papua, Ketua Puslatprov menyerahkan sepenuhnya kepada tiap Pengprov untuk menentukan lokasinya. Sedangkan untuk lokasi TC di luar Papua seperti di pulau Jawa, Bali dan lainnya disarankan bekerjasama dengan TNI/Polri sehingga lebih aman dan disiplin.
“Saya menghendaki jika kita TC diluar kita bisa titipkan di tempat pendidikan TNI/Polri daa itu akan lebih aman, dan kemudian soal makan dan gisi mereka sudah ahlinya dan soal fasiitas disana juga semua ada,”tandas Brigjen Irham.
Editor: Hans Bisai