JAYAPURA,KLIKPAPUA.com—Program Subsidi Tepat yang telah disosialisasikan Pertamina sejak Juli 2020 kini mulai terlihat hasilnya.
Program ini merupakan program yang bertujuan untuk menjaga distribusi BBM bersubsidi kepada masyarakat yang berhak untuk menerima. Melalui mekanisme transaksi menggunakan QR Code dinilai efektif sebagai langkah untuk mengontrol BBM bersubsidi.
Wakil Dekan II Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Cenderawasih, Dr. Otniel Safkaur., SE., M.Si, menuturkan bahwa dengan adanya Program Subsidi Tepat yang dilakukan Pertamina ini memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat, khususnya kalangan menengah ke bawah di wilayah Papua Maluku.
“Program subsidi ini memang kalau saya lihat itu bisa memberi dampak positif ya dalam arti masyarakat yang ekonomi menengah kebawah bisa memanfaatkan peluang ini,” tuturnya.
Otniel memberikan apresiasi terhadap sistem pendistribusian subsidi BBM saat ini yang dinilai tepat sasaran. Menurutnya, dengan adanya BBM bersubsidi dapat membantu meningkatkan kegiatan perenokomian masyarakat terutama masyarakat menengah kebawah seperti nelayan, petani dan masyarakat kecil.
“Subsidi ini untuk peningkatan kegiatan ekonomi kemasyarakatan, ya baik untuk proses produksi, kemudian juga untuk nelayan, para petani dan seterusnya, mereka bisa menggunakan subsidi ini dengan harga yang dibantu oleh pemerintah,” terang Otniel.
Pengendalian subsidi yang difokuskan kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan menurutnya berdampak pada keseimbangan pemanfaatan dana APBN untuk berbagai kebijakan pembangunan yang direncanakan. Menurutnya, tujuan akhir dari proses pembangunan adalah men-sejahterakan rakyat Indonesia.
“Mereka bisa memanfaatkan ini untuk meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri karena tujuan akhir dari proses pembangunan ini adalah bagaimana masyarakat Indonesia itu bisa sejahtera,” pungkasnya.
Lebih lanjut, menurut Otniel merupakan suatu kebijakan yang adil dengan adanya Program Subsidi Tepat di wilayah Papua. Dengan begitu pemanfaatan BBM bersubsidi turut serta membangun sisi perekonomian masyarakat di Papua agar lebih baik lagi kedepannya.
“Ya di Papua khususnya kan, ini harganya sama antara Jawa dan Papua, ini sangat positif dan suatu kebijakan yang adil, masyarakat di papua ini sangat bersyukur dan berterima kasih kepada pemerintah, kita bisa memanfaatkan harga subsidi ini untuk juga ikut membangun ekonomi masyarakat di Papua ini untuk lebih baik lagi kedepannya itu harapan kita, untuk kemajuan perekonomian papua dan sekitarnya,” ucap Otniel.
Otniel meminta agar Program Subsidi Tepat yang dilakukan ini harus ada sinergi dan kolaborasi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sehingga dapat saling bahu-membahu dalam mensukseskan program-program yang telah dibuat, termasuk Program Subsidi Tepat dari Pertamina.
“Ya emang harus ada kolaborasi antar pusat dan daerah, karena ini kewenangan yang ada ini kan sudah dibagi ya dari pusat ke daerah artinya adalah memperpendek rentang kendali, artinya daerah gubernur atau bupati atau kepala distrik atau kepala kampung ini orang-orang yang langsung dekat ke masyarakat jadi harus juga ikut bertanggung jawab untuk mendukung kegiatan ini supaya memberi dampak yang positif bagi kemajuan ekonomi dan meningkatkan ekonomi masyarakat khususnya di tanah papua,” tutupnya.
Selaku Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Edi Mangun, tidak henti-hentinya mengimbau masyarakat yang belum mendaftar Program Subsidi Tepat agar segera mendaftarkan kendaraan melalui website www.subsiditepat.mypertamina.id agar dapat menikmati BBM bersubsidi bagi yang berhak menerima.
“Kami menghimbau masyarakat untuk segera daftar melalui website, karena sekarang sudah tidak dapat dilayani untuk membeli Solar Subsidi lagi jika tidak memiliki QR Code, jika ada konsumen belum mendaftar namun perlu mengisi BBM maka dapat membeli produk Diesel non subsidi jenis Dexlite dan Pertamina Dex,” pungkas Edi.
Dampak positif yang dirasakan oleh masyarakat dengan adanya Program Subsidi Tepat ini perlahan-lahan mulai dirasakan masyarakat terutama kalangan masyarakat menengah kebawah.
Hasil pantauan di beberapa SPBU wilayah Papua Maluku khususnya, antrian di SPBU sudah mulai berkurang untuk jalur BBM bersubsidi. Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku berharap kuota BBM bersubsidi dari Pemerintah kepada masyarakat dapat tercukupi sehingga tidak terjadi over kuota. (rls/red)