Terkendala Pemasaran, Puluhan Ton Beras Petani Manimeri Terancam Tak Laku

0
Kepala Dinas Pertanian Syaiful Killian.(Foto: klikpapua)
BINTUNI,KLIKPAPUA.com– Setelah pencanangan tanam serentak di Teluk Bintuni awal tahun 2021 di SP 1 dan SP 4 Distrik Manimeri, petani Manimeri dihadapkan dengan masalah pemasaran beras hasil panen. Alih-alih ingin meningkatkan produksi beras dengan hasil panen padi yang maksimal, Dinas Pertanian kini kebingungan untuk membantu warga petani memasarkan beras mereka.
Kepala Dinas Pertanian Syaiful Killian ketika ditemui akhir pekan lalu mengatakan, dua kali panen  padi sebelumnya pihaknya membantu warga petani dengan menyediakan penampungan beras, membantu memasarkan ke masyarakat luas.
Namun beras hasil panen terakhir, tahun lalu sebanyak 20an ton masih menumpuk di gudang dan belum ada pembelinya. “Ini yang saya ada bingung, karena kemarin itu panen, dibagikan untuk pembagian sembako tahap dua perindagkop itu kan ambil dari kita, diharapkan untuk tahun ini ada pembagian sembako lagi, tapi sampai sekarang dengan kondisi seperti ini belum ada, akhirnya kita punya beras tertumpuk,”  ujar Killian.
Ia mengungkapkan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan Dinas Sosial dan Perindagkop, untuk dibeli dan dibagikan ke masyarakat, namun karena DPA yang belum dibagikan sehingga beras-beras tersebut belum bisa dibeli dan menumpuk di gudang.
Dengan adanya tanam serentak pada awal tahun ini, maka dipastikan akan ada sekitar 50 ton beras petani Manimeri, yang kesulitan pemasaran setelah masuk masa panen pada bulan Juni menandatang. Killian mengatakan pihaknya berencana akan berkomunikasi dengan Bulog, namun karena standar harga dari Bulog lebih rendah, sehingga dikhawatirkan petani tidak akan mau menjual beras mereka. Diketahui harga beras terendah dari petani saat ini sebesar 13 ribu rupiah.
Killian berharap, akan ada kebijakan dari pemimpin daerah untuk membantu memasarkan beras petani lokal, apakah melalui subsidi beras hasil petani atau kebijakan lainnya.(at)


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.